TRIBUNTRAVEL.COM - Qatar Airways melanjutkan penerbangan melalui wilayah udara Arab Saudi pada Kamis (7/1/2021), malam.
Pesawat pertama yang melalui wilayah udarat tersebut terbang dari Doha ke Johannesburg.
Melansir laman The National, penerbangan berlangsung dua hari setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan Riyadh akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Doha.
Langkah tersebut dilakukan setlah penandatanganan deklarasi Al Ula pada KTT Dewan Kerja Sama Teluk ke-41.
Baca juga: Qatar Airways Tambah Rute Penerbangan ke 7 Destinasi Populer, Termasuk Miami dan Phuket
"Malam ini Qatar Airways mulai mengubah rute beberapa penerbangan melalui wilayah udara Arab Saudi, dengan penerbangan berjadwal pertama dengan nomor penerbangan QR 1365 dari Doha ke Johannesburg, pukul 20.45 malam ini, 7 Januari," kata maskapai itu pada Kamis.
Uni Emirat Arab (UEA) dan sesama negara Gulf Cooperation Council (GCC), Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir, memutuskan hubungan dengan Doha pada 2017 karena dukungannya terhadap kelompok ekstremis.
Qatar Airways dilarang terbang di atas empat negara tersebut, memaksanya menghentikan layanan ke wilayah negara-negara itu dan terbang dengan rute yang lebih panjang.
Menteri Luar Negeri UEA untuk Urusan Luar Negeri, Dr Anwar Gargash, mengatakan pada hari Kamis bahwa langkah-langkah praktis dapat diperkenalkan untuk memulihkan hubungan perjalanan dan perdagangan dengan Qatar dalam waktu seminggu.
Dr Gargash menambahkan bahwa dia juga mengharapkan UEA bergerak sangat cepat dalam masalah lain, termasuk pembukaan kembali kedutaan dan konsulat.
Para pemimpin GCC yang beranggotakan enam orang menandatangani dua dokumen pada hari Selasa (5/1/2021), yakni Deklarasi Al Ula dan komunike terakhir.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pada saat itu bahwa perjanjian tersebut menegaskan solidaritas dan stabilitas Teluk, Arab dan Islam.
"Apa yang terjadi hari ini adalah membalik halaman tentang semua poin perbedaan dan kembalinya hubungan diplomatik sepenuhnya," kata Pangeran Faisal setelah pertemuan puncak di kota gurun Al Ula.
Qatar Airways melaporkan kerugian tahunan ketiga berturut-turut pada bulan September , mengatakan bahwa dampak Covid-19 dan boikot Qatar sebagai alasannya.
Maskapai tersebut membukukan kerugian bersih yang melebar sebesar 7 miliar real Qatar pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret, dibandingkan dengan 4,75 miliar real yang disajikan kembali setahun sebelumnya.
Total pendapatan grup dan pendapatan operasional lainnya naik 6,4 persen menjadi 51,1 miliar real karena mengangkut lebih banyak penumpang.