Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Pendaki Gunung Rinjani Tewas Jatuh ke Jurang, Diduga Salah Memilih Jalur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Rinjani.

Proses pencarian

Kepala Resort TNGR Senaru Isnan Laila Surahmat mengatakan, dirinya mendapat telepon dari Aji dan mengabarkan musibah yang menimpa Fuad pada Jumat pukul 14.00 WITA.

Pukul 16.00 WITA semua tim evakuasi berangkat menuju lokasi kejadian.

Namun, karena hujan dan cuaca kurang mendukung, tim pencari hanya sampai di pos 3 jalur Senaru pada malam hari sehingga pencarian dilanjutkan pada Sabtu (2/1/2021) pagi.

"Pencarian dilakukan sepanjang hari. Namun, korban belum ditemukan karena hujan dan jalan yang licin. Hingga datang bantuan tim pencari dan evakuasi dari Badan SAR Mataram," jelas Isnan.

Korban akhirnya ditemukan Minggu sekitar pukul 07.15 WITA dalam kondisi meninggal dunia karena luka yang parah di bagia kepala, perut, dan kaki.

Jenazah korban dibawa hingga Puskesmas Senaru pukul 16.00 WITA untuk divisum dan disemayamkan di RSUD Kota Mataram pada Minggu malam.

Jalur lama Senaru berbahaya

Isnan menjelaskan, korban diprediksi salah jalur.

Kedua pendaki asal Surabaya itu melewati jalur lama yang telah mengalami longsor.

"Mereka tampaknya tidak melihat rambu-rambu yang telah dipasang. Pasca-gempa di jalur Senaru, ada beberapa titik yang kami buatkan jalur baru, karena jalur lama sudah tidak bisa dilewati karena longsor batu ketika gempa. Kemungkinan korban jatuh di jalur lama," ujar Isnan.

Proses pencarian jenazah Fuad tergolong sulit.

Selain karena hujan dan jalur yang licin, lokasi jatuhnya korban cukup curam, kedalamannya mencapai 100 meter.

Jenazah korban yang berhasil dievakuasi Minggu sore dan langsung dibawa ke RSUD Kota Mataram menurut rencana akan diterbangkan ke Surabaya Senin (4/1/2021) pagi.

I Gede Ketut Suarta, penangung jawab evakuasi TGR Senaru mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala hal terkait pemulangan jenazah Fuad.

Halaman
1234