Pada saat itu, terminal penumpang tidak seperti yang mereka lakukan hari ini dan tidak lebih dari tenda besar.
Untuk sampai ke pesawat, penumpang berjalan di atas papan kayu yang ditinggikan untuk melindungi sepatu mereka dari lumpur.
Terlepas dari ketidaknyamanan tersebut, jumlah penumpang di Bandara Heathrow terus meningkat, menyoroti kebutuhan akan bangunan permanen yang akan dibangun di bandara.
Arsitek Inggris Frederick Gibberd ditunjuk untuk merancang bandara modern.
Inti dari rencananya adalah menara kontrol setinggi 122 kaki dan lorong bawah tanah yang menghubungkan terminal yang disebut gedung 'Europa', dan blok perkantoran yang disebut 'Gedung Ratu'.
Bandara Berkembang untuk Mengakomodasi Pesawat Jet
Bandara London secara resmi berganti nama menjadi Heathrow pada tahun 1966.
Pada tahun 1969, ia memiliki tiga terminal dan lebih dari lima juta penumpang setiap tahun yang bepergian ke seluruh penjuru dunia dengan menggunakan jet Boeing 707 dan Vickers VC10 baru.
Kedatangan tahun 1970-an membuat dunia semakin menyusut ketika Concorde dan pesawat dengan badan-badan lebar tiba di tempat kejadian.
Terminal 3 menambahkan gedung kedatangan, sementara panjang landasan pacu diperpanjang untuk menampung unit yang lebih besar seperti Boeing 747.
Bandara Heathrow juga merupakan fasilitas umum pertama di Inggris yang memasang eskalator.
Pada akhir dekade, 27 juta orang terbang melalui Heathrow setiap tahun.
Karena jumlah penumpang terus bertambah, begitu pula kebutuhan Heathrow untuk berkembang dengan Terminal 4, rumah dari British Airways yang dibuka untuk bisnis pada tahun 1986.
Pada tahun yang sama juga terlihat penyelesaian jalan raya M25 yang menghubungkan Bandara Heathrow ke jalan utama Inggris.
Terminal 5 Dibuka pada Tahun 2008