Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Maskapai Thailand Larang Layanan Makan dan Minum di Pesawat, Begini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi layanan makan di pesawat

Larangan CAA berlaku untuk apa pun yang akan dibagikan di pesawat, seperti menu, katalog bebas bea (bukan masalah perjalanan domestik) atau majalah dalam penerbangan.

TONTON JUGA:

Thailand sendiri melaporkan adanya 6.884 kasus Covid-19, terhitung sejak Januari, menurut Dashboard COVID-19 Johns Hopkins.

Dari yang dilaporkan tersebut, 4.240 kasus dapat pulih total sedangkan 61 kasus meninggal dunia.

Jumlah kasus positif di negara itu telah melonjak dalam 10 hari terakhir, dengan 1.783 kasus dikonfirmasi antara 19 Desember dan 29 Desember 2020.

Jumlah kasus tertinggi di Thailand yang dilaporkan dalam satu hari terjadi pada 21 Desember, yang menunjukkan 809 orang terinfeksi virus corona baru.

Menurut pakar perjalanan dari sumber daya pemesanan penerbangan internasional FareBoom, bulan Desember merupakan musim liburan yang paling ramai.

Namun adanya pandemi Covid-19 ini sangat menghambat perjalanan internasional meskipun Otoritas Penerbangan Sipil Thailand telah mencabut larangan penerbangan asing pada bulan Juni 2020.

Baca juga: 25 Tahun Beroperasi, Maskapai Penerbangan Palestina Secara Resmi Pensiun, Apa Penyebabnya?

Baca juga: Maskapai Ini Larang Hewan Pendukung Emosional dari Semua Penerbangan

Baca juga: Rapper Terkenal Ini Masuk Daftar Hitam Maskapai JetBlue, Mengapa?

Baca juga: Ketahuan Bawa Penumpang Tanpa Hasil Tes Swab PCR ke Kalbar, Maskapai Dilarang Beroperasi 10 Hari

Baca juga: Maskapai Ini Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah, Kok Bisa?

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)