Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ngamuk, Pria Ini Pukul Penumpang Lain di Bandara karena Penerbangan Dibatalkan

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kawasan Bandara Internasional St. Pete–Clearwater, Senin (28/12/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria mengaku kesal ketika diberi tahu bahwa penerbangannya dibatalkan.

Kejadian itu berlangsung di Bandara Internasional St. Pete-Clearwater pada 26 Desember, di mana seorang pria bernama Efren Dawson kesal dan mengamuk karena penerbangannya batal.

Karena tidak terima dengan informasi tersebut, Dawson kemudian memukul penumpang lain yang ada di sekitarnya.

Korban lalu berteriak dan menyuruh Dawson untuk diam.

Dawson yang diketahui berusia 20 tahun ini diduga melukai penumpang lain dengan meninju bagian wajahnya, WFLA melaporkan.

Menurut laporan Foxnews, saat itu Dawson memiliki jadwal penerbangan Allegiant Air dari Florida ke Virginia, tempat dia berasal.

Baca juga: Viral VIDEO Pria Nekat Tak Berbusana Kelilingi Terminal Bandara Los Angeles

Namun, penerbangan itu dibatalkan, yang kabarnya membuat Dawson kesal.

Ilustrasi kawasan Bandara Internasional St. Pete–Clearwater (Flickr/Mark Evans)

Dawson yang membuat keributan di bandara ini tak hanya meninju wajah penumpang lain.

Dia bahkan mengeluarkan kata-kata kotor di depan penumpang yang masih anak-anak.

Hal itu tentu membuat semua penumpang yang ada dalam jadwal pesawat yang sama merasa kesal pada Dawson, menurut laporan dari WTSP.

Sementara pria yang dipukul Dawson diketahui mengalami luka-luka seperti hidung bengkak dan berdarah.

Dawson ditangkap setelah insiden mengerikan itu terjadi.

Dikabarkan kalau Dawson ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara selama semalaman.

Dalam pernyataan yang diperoleh Fox News, juru bicara Bandara Internasional St. Pete-Clearwater mengatakan, "Kami mohon maaf atas penumpang dan karyawan kami yang terpengaruh oleh perilaku tidak dapat diterima individu ini."

TONTON JUGA:

Maskapai Ini Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah, Kok Bisa?

Pernahkah kamu membayangkan jika terbang naik pesawat tapi turun di bandara tujuan yang salah?

Insiden fatal itu terjadi belum lama ini dalam penerbangan Nepal Buddha Air.

Maskapai penerbangan Nepal Buddha Air membuat kesalahan ketika menerbangkan penumpang ke bandara tujuan yang salah.

Penerbangan domestik itu berangkat dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada 18 Desember.

Dari bandara tersebut, maskapai itu terbang ke barat laut ke kota Pokhara, kota terbesar kedua di negara itu.

Alih-alih terbang ke tenggara, tujuan bandara yang sebenarnya di kota selatan Janakpur, pesawat itu malah salah arah.

Kedua kota tersebut padahal terpisah sekira 250 mil jauhnya.

Astha Basnet, pejabat eksekutif di Buddha Air, mengatakan kepada CNN Travel bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh dua faktor.

"Penyimpangan dalam komunikasi dan kegagalan untuk mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang terperinci," katanya.

Dalam istilah yang lebih sederhana, itu hanya campuran.

Karena kondisi cuaca, banyak bandara Nepal buka di siang hari selama musim dingin.

Karena waktu yang dipersingkat itu, bukan hal yang aneh jika beberapa penerbangan berangkat dalam waktu singkat pula, dan ternyata hal itu menyebabkan kebingungan.

Salah satunya adalah kejutan yang fatal bagi penumpang, yakni berhenti di bandara tujuan yang salah.

Situasi ini telah dilaporkan dan laporan berjalan secara lancar.

Begitu Buddha Air mengetahui apa yang terjadi, mereka meminta pilot membawa penumpang ke Janakpur sesuai rencana.

Tidak ada penerbangan langsung antara Pokhara dan Janakpur, sehingga maskapai penerbangan tersebut diberikan izin khusus untuk lanjut terbang ke sana.

Setidaknya 69 penumpang di dalamnya yang terdiri dari 66 dewasa dan tiga anak-anak berhasil mencapai Janakpur dengan selamat, meski terlambat beberapa jam dari jadwal.

CNN melaporkan, tidak ada masalah mekanis yang dilaporkan dengan pesawat itu sendiri.

Buddha Air adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Nepal yang didirikan pada 1996 dan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.

Basnet mengonfirmasi awak maskapai akan menerima pelatihan tambahan setelah penerbangan campur aduk dan maskapai tersebut telah mengubah manual penerbangan yang ada.

Kesalahan pesawat seperti ini umum terjadi dalam dunia penerbangan, meskipun jarang terjadi pada maskapai itu.

Ada juga kejadian serupa yang mengalami kesalahan sama.

Pada 2019, penerbangan British Airways dari Bandara London City yang dimaksudkan untuk tiba di Dusseldorf secara tidak sengaja menuju ke Edinburgh karena kesalahan rencana penerbangan yang diajukan.

Penumpang mengetahui sesuatu sedang terjadi ketika mereka melihat ke luar jendela dan aplikasi Google Maps mereka.

Baca juga: Kaca Depan Retak hingga Terdengar Suara Dentuman di Kabin, Pesawat Ini Kembali ke Bandara Asal

Baca juga: Deretan Kejadian Viral Tahun 2020, Temuan Bayi di Bandara hingga Kemaluan Pria Digigit Ular Sanca

Baca juga: Perubahan Harga Layanan Test COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga: Cerita Maskapai Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah

Baca juga: Bandara Changi Singapura Tawarkan Glamping di Awan, Berapa Ya Harga Inapnya?

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)