TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini para arkeolog menemukan alat tertua yang diyakini milik manusia purba.
Alat berusia 350.000 tahun itu digunakan untuk menggiling atau mengikis suatu benda.
Alat langka milik manusia purba ini ditemukan di Gua Tabun di Israel Utara.
Diwartakan dalam Dailymail, Senin (28/12/2020), alat itu sejenis batu bulat berukuran kecil, dan usianya 50 ribu tahun lebih tua dari homo sapiens.
Alat itu digunakan oleh hominid prasejarah untuk 'pengabaian halus', kata para peneliti.
Meski demikian, alat itu digunakan untuk tujuan apa tepatnya masih belum diketahui.
Baca juga: Arkeolog Temukan Mosaik Spektakuler dari Abad ke-5 di Inggris, Seperti Apa?
Gua Tabun, yang terletak di Gunung Karmel dekat Haifa, pertama kali dieksplorasi oleh arkeolog Inggris Dorothy Garrod pada 1920-an.
Tempat itu diyakini sebagai rumah bagi salah satu periode terlama pendudukan manusia di Levant.
Penggalian telah menunjukkan aktivitas hominid di sana sejak setidaknya 500.000 tahun yang lalu.
Fragmen batu api yang ditemukan di dalam gua menunjukkan tanda-tanda manusia tertua yang berhasil mengendalikan api.
Terbuat dari mineral dolomit, alat ini pertama kali ditemukan pada 1960-an, namun penampilannya yang sederhana membuatnya diabaikan selama beberapa dekade.
Baru-baru ini, batuan tersebut diperiksa ulang oleh tim dari Institut Arkeologi Zinman Universitas Haifa sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menilai kembali barang-barang yang ditemukan di gua.
Dilihat dari pola keausan mikroskopis, mereka mengemukakan bahwa alat itu digunakan untuk mengikis permukaan, ini adalah penemuan yang inovatif.
"Seluruh keterlibatan dalam teknologi ini sekitar 200.000 tahun yang lalu," kata rekan penulis Ron Shimelmitz kepada Haaretz.
"Temuan ini bisa jadi bukti bahwa pada tahap awal teknologi yang sangat signifikan telah ditambahkan ke kotak peralatan (hominid)," menurut para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di Journal of Human Evolution.