Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Staf Japan Airlines Beralih Profesi Jadi Gadis Kuil, Ada Apa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Munakata Taisha, kuil tempat para miko JAL bekerja

TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak bisnis yang dirugikan akhir-akhir ini, tetapi efek pandemi covid-19 paling keras menghantam penyedia perjalanan.

Selain Jepang yang hampir tertutup untuk pariwisata internasional, banyak penduduk juga memilih untuk membatalkan atau menunda rencana perjalanan domestiknya.

Kondisi ini membuat Japan Airlines kelebihan anggota staf untuk menangani beban kerja yang berkurang drastis, melansir dari soranews.

Perusahaan berusaha mencari cara untuk sementara menugaskan para staf karyawan ke peran lain.

Sekelompok karyawan JAL dari Bandara Fukuoka beralih profesi sementara sebagai miko, gadis kuil Shinto.

Seperti terlihat dalam video di atas, pada hari Senin sejumlah staf lapangan JAL Fukuoka menjalani pelatihan di kuil Munakata Taisha , yang terletak di kota Munakata, Prefektur Fukuoka.

Meskipun bekerja sebagai gadis kuil tidak membutuhkan pengambilan sumpah jangka panjang, pekerjaan itu membutuhkan pengetahuan tentang kosa kata dan etiket khusus.

Orang Jepang secara tradisional mengunjungi kuil lokal pada awal tahun baru untuk berdoa bagi kesehatan dan kemakmuran di bulan-bulan mendatang.

Banyak juga yang membeli benda keberuntungan dan dekorasi rumah seperti omamori, hamaya, dan fukusasa (jimat keberuntungan berbentuk kantong kain, panah, dan cabang bambu).

Miko biasanya bertugas memberi pengarahan kepada pengunjung selama di kuil.

Tugas ini yang nanti akan dikerjakan oleh para staf JAL.

Meskipun tidak mungkin miko yang baru dibentuk diharapkan memiliki tugas kerja semacam ini ketika mereka mulai bekerja untuk maskapai penerbangan terbesar di Jepang, ada beberapa tumpang tindih di mana kedua peran tersebut difokuskan untuk memberikan keramahan yang sopan, dan baik JAL maupun Munakata Taisha mengatakan mereka menantikannya. potensi sinergi dan kesempatan untuk saling belajar.

Pengaturan ini juga berfungsi sebagai contoh aspek budaya kerja Jepang yang sering diabaikan, di mana perusahaan pada umumnya berusaha menghindari pemutusan hubungan kerja hanya karena ekonomi sedang merosot, dan sebagai gantinya mencoba mencari cara agar mereka tetap bisa memberikan gaji pada karyawan.

Miko JAL akan bekerja di kuil dari 1 hingga 11 Januari.

Fakta Batu Nisan Bluetooth di Jepang, Bisa Dipakai Beramai-ramai

Halaman
123