TRIBUNTRAVEL.COM - Tersembunyi di lembah-lembah terpencil di selatan China, terapat desa-desa berusia 1.000 tahun yang menakjubkan.
Dihuni oleh komunitas minoritas Dong, desa-desa ini terdiri dari bangunan-bangunan kayu yang rumit dan merupakan rumah bagi orang-orang yang menyembah alam.
Melansir laman The National, Kamis (24/12/2020), masyarakat Dong memiliki festival yang unik, mengenakan pakaian yang menarik, dan menyukai gaya hidup kuno.
Rumah-rumah panggung dan pagoda usang berjejer di jalanan desa yang terbebas dari mobil.
Baca juga: Wanita Ini Nekat Tinggal Sendirian di Desa yang Hancur Karena Badai Selama 47 Tahun, Intip Kisahnya
Menambah keindahannya, rumah-rumah itu juga dikelilingi oleh ladang yang menghasilkan gandum, beras, dan sayuran untuk memberi makan penduduknya.
Ada pula ladang teh, kapas, dan lobak yang hasil panennya untuk mereka jual.
Dong adalah salah satu dari 55 etnis minoritas di China dan muncul lebih dari satu milenium lalu.
Mereka tidak terlalu bergantung pada pendapatan pariwisata, tetapi membantu menambah pendapatan mereka, yang sebaliknya terutama berasal dari pertanian.
Komunitas minoritas yang luar biasa dan 20 desa di wilayah itu termasuk dalam daftar tentatif UNESCO untuk mendapatkan status Situs Warisan Dunia.
Pengakuan oleh badan pengelola situs yang dilindungi tentu akan membuat desa-desa terdaftar di antara tempat-tempat wisata China lainnya yang sudah populer.
Mulai dari Kota Terlarang di Beijing, Prajurit Terakota di Xi'an, hingga Tembok Besar China.
Sementara turis asing banyak memenuhi situs UNESCO tersebut, hanya sedikit yang pergi ke pedesaan provinsi Guizhou, Guangxi dan Yunnan di China untuk menjelajahi desa-desa ini.
Para penduduk Dong juga senang menampilkan budaya unik mereka.
Kaum minoritas ini telah tinggal di lembah yang indah selama lebih dari 1.000 tahun.
Meskipun mereka adalah kelompok minoritas di China, populasi Dong relatif besar, yakni mendekati tiga juta orang.