Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bom Perang Dunia II Ledakkan Kapal Nelayan yang Angkut Kepiting, Begini Kondisinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kapal di lautan lepas, Kamis (24/12/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini terjadi ledakan pada sebuah kapal nelayan yang sendang mengangkut kepiting

Ledakan dari bom Perang Dunia II itu membuat air laut membludak dan merusak bagian kapal.

Galwad-Y-Mor, jenis kapal yang memiliki tinggi 12 meter ini hancur dalam kecelakaan yang terjadi di 25 mil utara Cromer, Norfolk, Selasa lalu.

Dua pria asal Inggris dan lima pria asal Latvia yang berada dalam kapal itu sedang mengangkuti kepiting ke dalam pot sebelum kapalnya meledak.

Ranjau tersebut meledak dari dalam air dan menghantam kapal sampai hancur.

Ledakan yang terjadi pukul 11.20 waktu setempat ini telah merusak ruang kemudi dan melubangi lambung kapal sehingga air laut membanjiri ruang mesin.

Baca juga: Hasil Tes Salah, Penumpang Kapal Pesiar yang Sebelumnya Dinyatakan Positif Covid-19 Ternyata Negatif

Sebuah laporan awal oleh Cabang Investigasi Kecelakaan Laut mengatakan jika kapten memerintahkan awak yang terluka untuk meninggalkan kapal.

Sebuah rakit pelampung diluncurkan saat kapal mulai tenggelam dan awak yang terluka dijemput oleh kapal pendukung lepas pantai Esvagt Njord, menurut laporan Dailymail, Rabu (23/12/2020).

Kapal nelayan yang meledak akibat ledakan bom Perang Dunia II (Dok. MAIB via Dailymail)

Tiga dari yang terluka paling parah diangkut ke Hull dengan helikopter penyelamat penjaga pantai dan empat lainnya dibawa kembali ke pantai oleh sekoci Cromer.

Empat orang yang tiba kembali di Cromer dirawat oleh paramedis sebelum dibawa ke Rumah Sakit Universitas Norfolk dan Norwich.

Laporan MAIB mengatakan, "Ledakan itu terjadi di dalam air dan di luar kapal. Tidak ada yang bisa dilakukan kru untuk mencegah kecelakaan itu."

"Sumber ledakan belum ditemukan, tetapi kemungkinan amunisi tua di dasar laut terganggu saat kapal mengangkut potnya."

Laporan itu menjelaskan bahwa semua anggota awak menderita luka-luka.

Tidak disebutkan usia amunisi yang diduga menyebabkan ledakan atau apakah itu Jerman atau Inggris.

Ia menambahkan, "Para kru sedang dalam proses mengangkut seuntai pot kepiting dan nakhoda berada di ruang kemudi bersama anggota awak lainnya di bawah geladak mengerjakan periuk."

Halaman
12