Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bercanda Berujung Maut, Pria Ini Tewas Tersayat Baling-baling Kapal Setelah Didorong ke Sungai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi speedboad di Sungai

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis meninggal karena kakinya teriris baling-baling kapal setelah dia didorong ke sungai oleh teman-temannya.

Simon Houlder, dari Bubwith di East Yorkshire, menyewa perahu dengan enam temannya di Norfolk Broads untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-30.

Di tengah pesta minum-minum inilah, teman-temannya melakukan 'candaan' dengan ketika mendorong Houlder - yang dipanggil dengan nama panggilan Sly - ke sungai.

Dia terjebak di baling-baling di belakang kapal saat mencoba naik dari belakang - saat kapal sedang berbalik ke arahnya.

Dua teman lainnya didorong ke dalam air sebelum Houlder dan keduanya bisa keluar dengan selamat ketika kapal kembali untuk menjemput mereka.

Tetapi ketika perahu pergi untuk menjemput Houlder, dia sudah berenang menuju baling-baling.

Temannya, Frederick Collins, berteriak kepada Houlder untuk berenang ke sisi kapal, sambil menginstruksikan pengemudi kapal untuk berhenti berbalik, lapor BBC .

Namun dia mengatakan suara mesin kapal sangat keras sehingga orang-orang itu mungkin tidak mendengarnya.

Collins berkata: `` Simon datang dalam jarak satu meter dari bagian belakang kapal dan dia sadar bahwa kapal itu tidak berhenti. Saya bisa melihat ketakutan terlihat di wajahnya. '

Ilustrasi speedboat (Goh Rhy Yan on Unsplash)

Houlder 'menghilang di bawah air' sebelum muncul kembali di sisi kapal setelah tiga orang melompat untuk mencoba menyelamatkannya.

Dia mengalami 'cedera parah' di kakinya dan diterbangkan ke Rumah Sakit James Paget, melansir dari dailymail.

Houlder meninggal pada hari yang sama di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge karena pendarahan yang disebabkan oleh kehilangan darah yang parah.

Asisten Koroner Johanna Thompson mengatakan itu adalah kematian karena kecelakaan dan menyebutnya sebagai 'hasil yang sangat menyedihkan dan tragis'.

Dia menyatakan 'tidak ada yang tidak diinginkan tentang kegiatan itu, hanya para pria muda yang berpesta dan bersenang-senang'.

Ibu Houlder, Jacqueline, mengatakan orang-orang di kapal itu adalah 'sekelompok saudara' bagi keluarga dan menyebutnya 'kecelakaan tragis'.

Halaman
1234