Pada saat yang sama, FAA memulai penelitian tentang pencegahan dua jenis kebakaran pasca-tabrakan.
Yang pertama adalah 'bola api', di mana bahan bakar yang keluar menciptakan kabut yang menyulut dan mengatasi pesawat saat pesawat berhenti.
Yang lainnya adalah 'flash over' di mana bagian dalam pesawat mencapai suhu yang cukup tinggi untuk menyala secara instan.
Untuk menyelamatkan nyawa setelah kecelakaan, 'bola api' harus dicegah, dan kabin harus tetap dapat dihuni cukup lama untuk mengevakuasi penumpang.
Selama penelitian, ditemukan bahwa kabin dengan struktur suara yang diselimuti api tetap dapat dihuni selama sekitar dua menit.
Di luar itu, panas di dalam menjadi begitu kuat sehingga kondisi flashover berkembang.
Titik nyala dianggap waktu yang tersedia untuk evakuasi.
Berdasarkan temuan tersebut, FAA awalnya mengusulkan waktu evakuasi dua menit.
Analisis lebih lanjut dari tes dan penelitian tambahan membuat FAA mengurangi waktu menjadi 90 detik.
Tindakan Keamanan yang Ditingkatkan
Tes kecelakaan yang diprakarsai oleh FAA menghasilkan banyak peningkatan pada keselamatan pesawat.
Desain tangki bahan bakar ditingkatkan untuk mentolerir dampak yang lebih tinggi dan mengurangi risiko kebakaran.
Persyaratan lainnya termasuk slide evakuasi yang dapat dipasang dalam 10 detik, pencahayaan interior yang lebih baik, distribusi pintu keluar yang lebih baik, pintu keluar darurat ekstra, bahan interior yang dapat dipadamkan sendiri, dan perlindungan kabel listrik dan saluran bahan bakar.
Seberapa Realistis Tes Evakuasi?
Produsen pesawat harus melakukan demonstrasi evakuasi darurat skala penuh dan membuatnya serealistis mungkin.
Baca tanpa iklan