Suarbhawa mengatakan, temuan terowongan tua yang dibangun untuk irigasi itu bisa memberikan pelajaran bagi generasi sekarang juga pada generasi yang akan datang.
Menurutnya, pada saat itu leluhur sudah memikirkan kesejahteraan generasi di bawahnya dengan mengelola alam sekitar untuk meningkatkan kebutuhan hidup.
Lanjut Suarvbhawa, entah proyek pembuatan terowongan itu gagal atau berhasil, namun yang terpenting adalah nilai semangat gotong royong dan kerja keras.
"Terpenting adalah semangat gotong royong dan kemauan kerja keras yang perlu kita warisi," katanya.
Setelah temuan tersebut, pihaknya segera meneliti lebih intensif sekitar kawasan proyek Bendungan Tamblang untuk menemukan sisa budaya yang ditinggalkan.
Sementara, terkait rencana menutup terowongan yang ada di bagian fondasi bendungan, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada penggarap bendungan.
Namun, sisa terowongan yang ada di luas bendungan diharapkan dipertahankan.
Baca juga: 3 Peninggalan Dunia yang Masih Belum Terpecahkan Hingga Kini, Termasuk Kota Bawah Tanah
Baca juga: Penemuan Baru, Aligator Ternyata Bisa Menumbuhkan Ekornya Kembali
Baca juga: 6 Penemuan Aneh di Belakang Rumah, dari Uang Terkutuk hingga Tempat Perlindungan Nuklir
Baca juga: Jelajah Broken Beach, Surga Tersembunyi di Nusa Penida Bali untuk Libur Akhir Tahun 2020
Baca juga: Misteri Penemuan Mosaik Bergambar Anjing Terkubur Abu Vulkanik di Reruntuhan Kota Pompeii
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan Terowongan Tua di Proyek Bendungan, Diduga Dibangun 900 Tahun Lalu di Masa Kerajaan Bali Kuno"