"Lukisan-lukisan itu memberikan gambaran sekilas yang hidup dan menarik tentang kehidupan komunitas-komunitas ini. Sungguh luar biasa bagi kita hari ini untuk berpikir bahwa mereka hidup di antara, dan memburu, herbivora raksasa, beberapa berukuran sebesar mobil kecil," lanjutnya.
Lukisan-lukisan itu begitu luas dan banyak sehingga butuh waktu bertahun-tahun untuk mempelajarinya sepenuhnya.
Seorang Antropolog di Universitas Nasional Kolombia, Jeison Lenis Chaparro-Cárdenas dan anggota tim peneliti, mengatakan kepada Business Insider bahwa sebagian besar tebing di kawasan itu belum sepenuhnya dieksplorasi.
Melihat lebih dalam kehidupan prasejarah Amazon
Selain megafauna purba, gambar tebing dan gua menggambarkan aligator, tapir, monyet, penyu, ular, dan landak.
Mereka juga memasukkan bentuk geometris, serta pemandangan sehari-hari yang menunjukkan orang-orang berburu dan berinteraksi dengan tanaman dan pepohonan.
"Ada banyak hal dan momen kegembiraan dan takjub," kata Chaparro-Cárdenas.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar gambar berputar di sekitar tema umum: "keagungan alam yang mengelilingi mereka dan yang berinteraksi dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari."
Tim melakukan penggalian tanah di sekitar situs seni cadas untuk menemukan petunjuk tentang bagaimana penduduk mengikis tanah liat untuk mengekstrak oker, pigmen yang mereka gunakan untuk membuat gambar.
Penyelidikan tersebut mengungkapkan sisa-sisa hewan yang kemungkinan dimakan oleh orang-orang purba, termasuk piranha, kura-kura, armadillo, dan kapibara, menurut Chaparro-Cárdenas.
Penghuni hutan hujan Amazon jaman modern masih memakan banyak hewan yang ditemukan di situs tersebut.
"Ini menunjukkan berbagai macam sumber daya yang digunakan oleh penduduk Amazon selama lebih dari 12.000 tahun," kata Chaparro-Cárdenas.
Sebuah perjalanan berbahaya '100 persen sepadan'
Tim tersebut pertama kali mulai mempelajari wilayah tersebut pada tahun 2014, dua tahun sebelum Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) membuat perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia.
Wilayah Serranía La Lindosa berada di bawah wilayah FARC, dan masuk dengan aman masih membutuhkan negosiasi yang cermat dengan kelompok gerilya, menurut The Guardian .
Baca tanpa iklan