Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Makanan dengan Topping Emas, Berbahayakan Bagi Tubuh?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cokelat berlapis emas

TRIBUNTRAVEL.COM - Emas sering digunakan sebagai perhiasaan.

Namun seiring perkembangnya waktu, banyak orang menjadikan emas sebagai topping makanan,

Ya, emas dijadikan sebagai pelengkap makanan.

Sebut saja popcorn emas buatan chef Arnold yang dibeli pengacara kondang, Hotman Paris.

 

Kemudian, sebuah restoran di Dubai menjual Indomie goreng dengan topping emas.

Sebenarnya, bagaimanakah dampak makan emas bagi kesehatan?

Ahli gizi, Dr Tan Shot Yen, menjelaskan emas yang ditujukan untuk makanan berbeda dengan emas yang bisanya dikenal masyarakat sebagai perhiasan.

“Edible gold (jenis emas yang lazim diimbuhkan ke makanan) itu beda dengan emas sehari-hari yang kita kenal,” ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12/2020).

Cokelat berlapis emas (Gambar oleh Devanath dari Pixabay )

Ia mengatakan, di Amerika Serikat dan Uni Eropa, serpihan emas tersebut disebut sebagai imbuhan pangan atau food additive dengan kode E175.

Edible gold merupakan emas 24 karat yang memiliki sifat inert, artinya tidak diurai ketika masuk ke dalam tubuh.

“Masuk sebagai emas, nantinya juga dibuang dalam bentuk sama. Lah, nyesel kan makan gituan,” ujarnya.

Tan menerangkan emas yang berbahaya untuk dimakan adalah emas yang biasa digunakan untuk perhiasan.

"Yang bahaya itu kalau menggunakan emas yang biasa untuk perhiasan, biasanya ada campuran tembaga," ujar dia.

Bahaya yang muncul adalah timbulnya toksik, apalagi jika emas yang digunakan dalam bentuk koloidal atau senyawa garam “gold salt”.

Menurut Tan, orang-orang mengonsumsi emas dalam makanan lebih pada sekadar urusan gengsi, sophistication.

Halaman
12