TRIBUNTRAVEL.COM - Memiliki jalur punggung gunung yang cukup sempit, kini kuota pendakian Gunung Piramid dibatasi.
Gunung Piramid menjadi satu diantara sekian banyak wisata alam yang diminati wisatawan.
Namun belum lama ini seorang anggota Tim Survei dan Pemetaan Gunung Piramid, Ichuk Widarsha mengatakan jika akan menerapkan batasan kuota pendakian.
Kuota pendaki ini berlaku bagi wisatawan dan pemandu lokal agar lebih nyaman selama pendakian.
“Lima pendaki dan pemandu lokal. Dari rekomendasi kami berdasarkan hasil survei, kuota pendakian maksimal 20 orang termasuk pemandu,” tegasnya kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).
Ichuk menjelaskan, pembatasan kuota pendakian wajib dilakukan lantaran jalur yang berada di punggung Gunung Piramid terbilang cukup kecil dan sempit.
Baca juga: Penerbangan Wings Air Rute Kupang-Lewoleba-Kupang Batal Akibat Erupsi Gunung Ile Lewotolok
Pasalnya, jalur sepanjang 1.100 meter tersebut hanya memiliki lebar sekitar 30-50 centimeter.
Tidak hanya itu, sisi kanan dan kiri jalur tidak dipenuhi oleh pepohonan.
“Tingkat bahaya jalur pendakiannya sangat tinggi karena kanan dan kirinya jurang yang menganga dengan kedalaman sekitar 150-200 meter,” ungkapnya.
Selain itu, Gunung Piramid bertujuan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata minat khusus pendakian dan bukan untuk tempat wisata massal.
Alhasil, pembatasan kuota pendakian pun harus diterapkan guna memudahkan lalu lalang para pendaki saat melintasi jalur sempit tersebut.
“Kalau tidak dihitung kuota pendakian di atas, orang tidak bisa saling berpapasan karena sangat tipis jalurnya. Nanti bagaimana yang ingin turun?” kata Ichuk.
Aturan pendakian Gunung Piramid
Ichuk mengatakan bahwa saat ini Gunung Piramid masih belum diresmikan sebagai destinasi wisata minat khusus pendakian.
Meski begitu, saat ini sudah ada sejumlah aturan yang didiskusikan dan akan diterapkan jika Gunung Piramid sudah diresmikan.