Sementara sebagian besar penumpang mematuhi protokol masker baru, ada banyak yang menguji aturan tersebut, terutama pada penerbangan yang berangkat dari tujuan dengan peraturan masker yang lebih sedikit.
"Mereka melihat saya dan kemudian mereka mulai berpura-pura menyesap minuman mereka atau makan kacang dengan sangat lambat,” kata Ruetz.
Mereka semacam menemukan celah untuk tidak memakai masker.
Di luar hal tersebut, Ruetz mengaku jika dirinya senang bisa kembali terbang.
Dia telah menjadi pramugari selama lima bulan ketika pandemi dimulai, dan dia tahu status juniornya di maskapai membuatnya berisiko untuk dipecat.
Ia lolos dari PHK, dan masih bisa mengambil cuti karena mengkhawatirkan sistem kekebalan ibunya yang terganggu.
Sarannya bagi wisatawan adalah untuk selalu memperhatikan kesehatan orang lain saat membuat keputusan untuk terbang.
"Jika Anda akan bepergian, jangan sakit," katanya.
"Saya telah melihat orang-orang datang (sakit), dan itu mungkin bukan virus corona, tetapi mereka bersin dan batuk, dan itu, tentu saja, akan membuat takut orang lain," lanjutnya.
Lebih awal dari biasanya
Hari-hari bandara kosong mungkin sudah berakhir.
Pramugari yang berbasis di Atlanta, Brianna Burnett, yang telah terbang dengan Delta selama hampir lima tahun, memperingatkan para pelancong untuk tidak terlambat datang ke bandara pada musim liburan ini.
"Beri diri Anda cukup waktu untuk pergi ke bandara karena segalanya sangat berbeda sekarang," katanya.
"Perjalanan semakin meningkat di mana-mana. Jadi datanglah lebih awal dari biasanya," sambungnya.
Sebelum pandemi, Burnett akan merekomendasikan para pelancong tiba dua jam sebelum penerbangan.