TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pilot yang bertugas di Helikopter Departemen Keamanan Publik Utah menemukan benda misterius setinggi tiga meter tertanam di tanah.
Awalnya, pilot tersebut sedang bertugas untuk menghitung domba bighorn di bagian terpencil Utah.
Namun, siapa sangka ia justru menemukan benda misterius yang tampak mencolok di antara bebatuan merah.
Benda tersebut diperkirakan memiliki tinggi sekitar 10-12 kaki (sekitar tiga meter) dan tertanam di tanah.
Baca juga: Pilot Ini Ceritakan Dirinya Pernah Tersedot Keluar dari Jendela Kokpit 30 Tahun Lalu
Benda itu terbuat dari semacam logam, karena kilauannya sangat kontras dengan bebatuan merah yang mengelilinginya.
Melansir laman The Guardian, Rabu (25/11/2020), Pilot Helikopter, Bret Hutching mengatakan kepada saluran berita lokal KSLTV, "Itu hal teraneh yang pernah saya temui di sana selama bertahun-tahun terbang."
Hutchings bekerja di Departemen Keamanan Publik Utah dan membantu petugas Sumber Daya Satwa Liar untuk menghitung domba bighorn di bagian selatan negara tersebut.
"Salah satu ahli biologi adalah orang yang melihatnya (benda misterius) dan kami kebetulan terbang langsung di atasnya," kata Hutchings.
"Dia berkata, 'Whoa, whoa, whoa, turn around, turn around!' Dan saya menjawab, 'Apa?'. Dan dia berkata, 'Ada benda di belakang sana, kita harus melihatnya',"lanjutnya.
Hutchings mengatakan, benda itu tampak buatan manusia dan ditanam kuat di tanah, bukan jatuh dari langit.
"Saya berasumsi bahwa itu adalah artis gelombang baru atau sesuatu atau, kamu tahu, seseorang yang merupakan penggemar berat 2001: A Space Odyssey," kata Hutchings.
Monoloit dan latarnya menyerupai pemandangan terkenal dari film Stanley Kubrick tahun 1968.
Di mana sekelompok kera bertemu dengan lempengan raksasa.
Dua anggota kru yang penasaran dengan benda misterius itu pun mencoba mendekat dan berdiri menyampai tingginya logam yang tertancam di tanah.
Terlihat dalam video yang dibagikan akun Twitter @AndrewAdamsKSL, kedua kru tersebut saling gendong, dengan seorang naik di atas bahu yang lain.
Mereka bergaya layaknya mirip monyet, mengenakan pakaian terusan seperti kostum fiksi ilmiah dan naik ke bahu satu sama lain untuk melihat dari atas kubus persegi panjang tersebut.
"Kami bercanda bahwa jika salah satu dari kami tiba-tiba menghilang, maka kami semua akan kabur," kata Hucthings.
Domba Bighorn hidup di beberapa daerah paling terjal dan terpencil di Utah dan bertahan hidup dalam kondisi iklim yang tidak bersahabat.
Khawatir penjelajah amatir mungkin terjebak di hutan belantara saat mencari monolit tersebut, kru penerbangan belum mengungkapkan lokasi tepatnya.
Tonton juga:
Beberapa pengamat membandingkan monolit tersebut dengan patung papan karya seniman John McCracken, yang tinggal di New Mexico dan New York hingga kematiannya pada tahun 2011.
Pemilik galeri McCracken, David Zwirner, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seniman Liam Sharp menyimpulkan ketertarikan orang-orang dengan penemuan dan berkata, "Saya suka ini. Saya membayangkan itu sebuah karya seni, tapi bagaimana jika tidak".
Baca juga: 5 Tempat Ini Ternyata Usianya Sudah Ribuan Tahun, Ada Istanbul hingga Angkor Wat
Baca juga: Tarik Wisatawan, Thailand Ubah Persyaratan Masuk untuk Kunjungan Turis Asing
Baca juga: Harganya Lebih Mahal Dibanding Motor Nmax, Apa Istimewanya Sabun Batangan Ini?
Baca juga: Akibat Serangan Burung, Mesin Pesawat Southwest Airlines Mengalami Kerusakan
Baca juga: Lion Air Resmi Layani Penerbangan Langsung Surabaya-Ternate PP
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)