Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Paus Langka Ditemukan Terdampar hingga Mati, NOAA: Ini Awal Musim yang Menghancurkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli biologi melakukan nekropsi pada betis paus sikat Atlantik Utara dan mengambil sampel DNA pada 21 November 2020, Selasa (24/11/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor anak paus sikat Atlantik Utara baru-baru ini ditemukan terdampar di pesisir pantai, sebuah pulau penghalang di lepas pantai Carolina Utara pada Jumat.

Saat ditemukan, anak paus itu dalam keadaan sudah mati.

Paus sikat adalah salah satu spesies mamalia laut terlangka di dunia, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Jumlahnya diprakirakan hanya tersisa 400 saja di lautan lepas.

Anak paus berjenis kelamin jantan yang baru saja lahir itu ditemukan di pantai di North Core Banks, bagian dari Cape Lookout National Seashore.

Laporan awal menunjukkan bahwa hewan itu mati saat lahir atau tidak lama setelah lahir, menurut NOAA.

Baca juga: Viral Video Turis Nyaris Ditelan Paus saat Asyik Bermain Kayak di Lepas Pantai

Para ilmuwan melakukan nekropsi pada hewan tersebut dan mengambil sampel DNA untuk menentukan induk anak paus.

Dilaporkan CNN, Senin (23/11/2020), saat ini adalah awal musim beranak paus sikat, yang dimulai pada pertengahan November dan berlangsung hingga pertengahan April.

Ilustrasi paus sikat, Selasa (24/11/2020). (Flickr/Harold Moses)

NOAA menyebut jika kematian spesies ini sebagai awal musim yang "menghancurkan".

"Setiap anak paus sikat baru (yang baru lahir) membawa begitu banyak harapan bagi spesies yang terancam punah ini, dan kehilangan (kematian) seperti ini berdampak besar pada pemulihan mereka," kata NOAA dalam siaran persnya, Senin.

"Populasi mereka telah mengalami penurunan yang signifikan dan kematian di usia remaja dan dewasa yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir," imbuhnya.

Tidak ada indikasi interaksi manusia sebagai faktor penyebab kematian anak paus ini, menurut NOAA.

Spesies paus ini telah mengalami peristiwa kematian yang tidak biasa selama tiga tahun terakhir, menurut NOAA.

Sejak 2017, setidaknya 32 paus mati dan 13 paus yang terluka parah telah didokumentasikan oleh organisasi tersebut.

"Ini mewakili lebih dari 10 persen dari populasi yang tersisa," menurut rilis berita NOAA.

Halaman
123