Pelaku yang diidentifikasi bernama Aditya Vemulapti ditangkap di tempat kejadian.
Pria tunawisma berusia 24 tahun tersebut dijatuhi hukuman atas tuduhan percobaan pembunuhan dan tindakan berbahaya, menurut laporan NBC News.
Korban selamat, Liliana Sagbaicela mengatakan kepada New York Daily News bahwa dia tidak pernah melihat pelaku.
Dan ia tidak tahu bahwa pelaku tersebut berdiri di belakangnya.
Sagbaicela masih tidak percaya apa yang terjadi padanya.
Ia mengatakan kepada polisi di rumah sakit, bahwa dia pikir dirinya pingsan.
Tonton juga:
"Bagi saya semuanya begitu cepat, begitu kuat sehingga saya kehilangan semua akal sehat. Jadi saya tidak bisa mengingat banyak tentang apa yang terjadi," kata Sagbaicela.
"Di satu sisi, lebih baik aku tidak bisa mengingat karena aku akan trauma," lanjutnya.
Sagbaicela memberi tahu 1010 WINS hal terakhir yang ia ingat adalah bersiap-siap untuk membaca Al Kitab saat menunggu kereta datang.
Serangan ini rupanya bukan pertama kali terjadi, sebelumnya seorang pria berusia 36 tahun di dorong ke rel kereta api di Stasiun Kereta Bawah Tanah Bryant Park Manhattan sekitar pukul 19.00 pada 18 November 2020.
Korban mengalami luka memar di lutut, tangan dan telinganya, menurut laporan ABC7 New York.
Menurut pihak berwenang, tersangka meminta uang kepada korban yang merupakan pekerja United Parcel Sercive sebelum ia mendorongnya ke rel kereta.
Justin Pena (23) sejak itu dituduh melakukan percobaan pembunuhan dan membahayakan.
Serangan terbaru dan yang ketiga di New York dalam satu minggu juga terekam dalam sebuah video.