Mereka mengisinya dengan deterjen cuci yang dicampur air, bukan larutan antiseptik.
Staf pun meminta maaf atas kesalahan tersebut, tetapi tangan wanita itu tampak merah melepuh dan butuh penanganan medis.
Ia segera mengunjungi dokter agar sakitnya bisa ditangani secepatnya.
Dokter kemudia mendiagnosanya dengan luka bakar kimiawi dan butuh waktu sekitar dua minggu untuk menyembuhkan.
Wanita itu biasanya juga memakaikan disinfektan pada tangan anaknya, tapi untungnya pada saat itu ia tidak memberikannya.
Mengingat tangan anak lebih sensitif, ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada anaknya jika terkena zat kimia deterjen itu.
Fuji News Network, yang mengabarkan cerita tersebut, menghubungi Starbucks Jepang setelah mewawancarai korban.
Perusahaan telah memperingatkan semua gerainya tentang insiden tersebut dan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan korban.
Sementara wanita itu mengaku trauma dengan kejadian yang menimpanya.
Sekarang ia takut menggunakan sanitiser tangan yang disediakan oleh toko dan memilih untuk menggunakan pembersih tangan sendiri yang dibawa dalam botol portabel kecil.
Ia mengaku kecewa dan cukup kesal atas kejadian ini.
Baca juga: Sempat Viral di Medsos, Negeri di Atas Awan Gunung Luhur Banten Bakal Alami Perubahan Baru
Baca juga: 5 Soto Sokaraja di Purwokerto yang Enak, Ada Soto H. Loso yang Legendaris hingga RM Sroto
Baca juga: Ingin Beri Guru Favoritmu Hadiah Tiket Gratis ke Dufan? Begini Caranya
Baca juga: Benarkah Tambahan Krimer Pada Kopi Bisa Merusak Diet? Ini Faktanya
TribunTravel.com/rizkytyas