TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Malioboro adalah satu destinasi wajib wisatawan jika berkunjung ke Jogja.
Malioboro merupakan kawasan dengan wisata belanja dan juga kuliner.
Mengutip TribunJogja, wisatawan di Malioboro sudah menerapkan protokol kesehatan
Mereka menjadi semakin terbiasa dengan prinsip-prinsip 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.
Baca juga: Cuci Tangan Jadi Kebiasaan Baru Wisatawan di Kawasan Wisata Malioboro
Hal itulah yang bisa disaksikan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan saat ini terdapat 40 westafel yang disedikan oleh UPT untuk melayani kebutuhan cuci tangan masyarakat dalam hal penyediaan fasilitas protokol kesehatan di tempat wisata.
Meski tidak memantau satu persatu, Ekwanto menilai terjadi kebiasaan baru masyarakat di era saat ini.
"Orang merasa aneh saat ini kalau tidak memakai masker. Begitu juga dengan kebiasaan mencuci tangan," katanya, kepada Tribunjogja.com, Jumat (20/11/2020).
Ia mengatakan, masyarakat sekarang sudah banyak yang sadar untuk mencuci tangan saat berada di tempat kerumunan. Khusus di Malioboro, indikasi tersebut dilihat dari kebutuhan air bersih yang disedikan setiap harinya.
"Itu setiap harinya kami suplai dua kali untuk 40 westafel. Artinya airnya kan berkurang. Berarti wisatawan menggunakan air itu untuk cuci tangan," ungkap Ekwanto.
Ia berharap setiap wisatawan wajib mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sesuai anjuran dari gugus tugas Covid-19 Kota Yogyakarta
Protokol Kesehatan Harus Diimbangi Kedisiplinan Warga
Contoh di atas menjadi salah satu faktor pendorong keberhasilan upaya memutus mata rantai penularan covid-19. Bagaimana pun, standar protokol kesehatan harus diimbangi dengan kesiplinan dan kesadaran warga.
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hery Setyawan menekankan protokol kesehatan bisa terwujud jika pengelola wisata konsisten dan wisatawan juga disiplin dalam menerapkan komitmen tersebut.
"Karena bisa saja dalam simulasi bagus, tapi kalau saat ramai agak berantakan. Itu bukan hanya kelalaian pengelola, tapi juga tingkat kedisiplinan tamu," ujarnya, belum lama ini.