"Kedua korban ini mungkin mencari perlindungan ketika mereka tersapu arus piroklastik sekitar pukul 9 pagi," kata Massimo Osanna, direktur situs arkeologi.
"Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal," lanjutnya.
TONTON JUGA:
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Dario Franceschini mengatakan temuan itu menggarisbawahi status Pompeii sebagai tempat yang luar biasa untuk penelitian dan studi.
Pompeii, 23 kilometer (14 mil) tenggara Napoli, adalah rumah bagi sekitar 13.000 orang ketika letusan menguburnya di bawah abu, kerikil batu apung dan debu, membekukannya tepat waktu.
Sisa-sisa tidak ditemukan sampai abad ke-16 dan penggalian terorganisir dimulai sekitar 1750.
Namun, baru-baru ini, perhatian difokuskan pada penangkapan pembusukan atau runtuhnya reruntuhan yang terbuka.
Baca juga: Mengaku Sering Tertimpa Sial, Turis Kembalikan Artefak yang Dicuri dari Pompeii
Baca juga: Italia Bakal Bayar Rp 2,6 Miliar Bagi yang Mau Mengelola Taman Arkeologi Pompeii
Baca juga: 7 Tempat yang Hampir Dihapus dari Peta Dunia, dari Pompeii hingga Chernobyl
Baca juga: Misteri Penemuan Mosaik Bergambar Anjing Terkubur Abu Vulkanik di Reruntuhan Kota Pompeii
Baca juga: Liburan Artis - Foto Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Pompeii, Nikmati Sunrise Reruntuhan Kota Kuno
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)