Dokter pun mendiagnosisnya dengan luka bakar kimiawi yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk sembuh.
Kendati mengalami luka, wanita itu bersyukur tidak memberikan cairan itu pada tangan anaknya.
"Aku biasanya mendisinfeksi tangan anakku, tetapi untungnya aku tidak menggunakan pembersih padanya hari itu karena aku melihat ada yang salah dengan zat tersebut," jelas wanita itu, dikutip TribunTravel dari Soranews24.
Fuji News Network yang mengungkap insiden tersebut menghubungi Starbucks Jepang untuk dimintai keterangan, setelah mewawancarai korban.
Starbucks Jepang telah memperingatkan semua gerai tentang insiden tersebut dan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan korban.
Akibat kejadian ini, wanita tersebut mengalami trauma dan takut menggunakan hand sanitizer yang disediakan toko.
Sebagai gantinya, ia selalu membawa botol kecil berisi hand sanitizer di dalam tasnya.
Wanita itu mengatakan, ia tidak bisa memaafkan Starbucks atas kejadian ini.
Ia ingin mengetahui tindakan yang diambil untuk memastikan Starbucks agar insiden seperti ini tidak pernah terjadi lagi.
Baca juga: Tampil Beda, Gerai Starbucks di Korea Selatan ini Berada di Sungai Han Memiliki Arsitektur Mewah
Baca juga: Wanita Berhijab Pesan Kopi di Starbucks, Barista Tulis Nama ISIS di Gelasnya
Baca juga: Mengapa Ukuran Gelas Starbucks Tidak Disebut Small, Medium, dan Large? Ini Alasannya
Baca juga: Tak Pesan Apapun dan Duduk Selama 1 Jam di Starbucks, Dua Wanita Ini Bikin Geram Pelanggan Lainnya
Baca juga: 5 Promo Spesial Hari Kemerdekaan Indonesia, dari Starbucks hingga Panties Pizza
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
Baca tanpa iklan