Turbulensi udara yang jernih sulit terdeteksi radar, sehingga sulit bagi pilot untuk melihatnya.
Pegunungan yang tinggi merupakan tempat lahirnya turbulensi udara yang jernih.
Maka dari itu pesawat menghindari terbang di atas pegunungan Himalaya.
Menurut Administrasi Penerbangan Federal, turbulensi udara yang jernih adalah penyebab nomor satu cedera penumpang dan awak dalam kecelakaan non-fatal.
Lalu ada masalah terkait pembekuan bahan bakar.
Semakin tinggi kamu terbang, semakin dingin kondisinya.
Bahan bakar pesawat bisa membeku pada -47 derajat celcius dan itu kemugnkinan terjadi jika pesawat terbang di atas Himalaya.
Biasanya, pesawat akan turun ke ketinggian yang lebih rendah (dan lebih hangat) untuk menghindari masalah tersebut.
Jelas, jika melintasi pegunungan Himalaya, ini bukanlah pilihan.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Kamu Perhatikan saat Pertama Kali Naik Pesawat Terbang
Baca juga: Gara-gara Bikin Video yang Dianggap Merugikan, Seorang Pria Dilarang Naik Maskapai Pesawat Ini
Baca juga: Kode Rahasia Pramugari Jika Menyukai Seorang Penumpang, Diucapkan saat Penumpang Turun dari Pesawat
Baca juga: Viral, Aksi Menggemaskan Balita Menepuk Lengan Wanita yang Duduk di Depannya saat di Pesawat
Baca juga: Pramugari Peringatkan Jangan Pernah Gunakan Kantong Kursi di Pesawat, Ini Alasannya
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)