Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jarang Diketahui, Ini Perbedaan Serabi di Solo dan Bandung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serabi Notosuman

TRIBUNTRAVEL.COM - Kuliner serabi sering ditemui di Indonesia khususnya kota Solo dan Bandung.

Meski mempunyai nama yang sama serabi Solo dan serabi bandung mempunyai ciri khas masing-masing.

Ciri khas tersebut jarang diketahui oleh wisatawan.

Baca juga: Serabi Kocor, Kuliner Tradisional Jogja yang Dimasak Pakai Anglo dan Punya Cita Rasa Khas

Perbedaan antara serabi solo dengan serabi bandung baik dari segi bahan, alat memasak, hingga kuahnya.

Bahan dasar

Travelling Chef Wira Hardiansyah mengatakan bahwa bahan dasar serabi bandung biasanya tepung terigu, telur, dan air kelapa atau santan.

" Berbeda dengan serabi solo itu bahannya tepung beras, gula, santan kelapa, dan garam. Tepung berasnya pun biasanya diolah sendiri, bukan dari tepung beras yang instan," kata Wira saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Alat masak dan kuah

Kemudian untuk alat masaknya, serabi solo dimasak dengan menggunakan baja. Sementara serabi bandung dimasak menggunakan tanah liat, sehingga hasilnya pun berbeda.

Saat dimakan, serabi bandung disajikan dengan kuah kinca atau campuran gula merah, santan, dan daun pandan.

Berbeda dengan serabi solo yang adonannya sudah dicampur santan, sehingga tidak perlu lagi memakai kuah.

Sejarah serabi

Meski memiliki perbedaan yang lumayan mencolok, tetapi serabi secara umum adalah makanan yang berasal dari India Selatan. Menurut Wira, serabi juga kerap disajikan oleh Muslim di Malabar India Selatan.

"Orang India telah memperkenalkan serabi di Indonesia jauh sebelum orang Belanda tiba di Nusantara," ucapnya.

Berdasarkan namanya, serabi diambil dari kata suro yang kemudian menjadi surobi. Suro di sini ada maknanya yang artinya "lebih besar" (lebih besar dari apem).

Halaman
12