Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Banyak Turis Beli Hasil Test Covid-19 Palsu untuk Liburan, ke Luar Negeri Akan Dipersulit?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis melakukan rapid test (tes cepat) Covid-19 kepada calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menggelar layanan tes cepat Covid-19 untuk pengguna kereta api jarak jauh di stasiun dengan biaya Rp 85 ribu dan akan tersedia bertahap di 12 stasiun besar di Pulau Jawa.

Di Bangladesh, pemilik sebuah rumah sakit ditangkap pada 15 Juli karena menjual ribuan hasil tes palsu kepada pekerja migran seharga 59 dolar AS atau sekitar Rp 829 ribu, New York Times melaporkan.

Liburan dengan hasil tes Covid-19 palsu akan sulit ke depannya

Dilansir TribunTravel dari Insider, pemerintah dan maskapai penerbangan di seluruh dunia sedang mencari cara untuk menghindari penutupan perbatasan yang diperbarui, meredakan ketakutan para pelancong, dan meminimalkan perlunya karantina untuk membuat orang bepergian lagi.

Sebagai contoh, Hawaii menjadi negara yang membuat wisatawan lebih sulit untuk masuk dengan hasil palsu.

Untuk masuk ke negara bagian ini, wisatawan harus mengunggah hasil tes Covid-19 secara online melalui situs pengujian yang disetujui.

Selain itu, organisasi nirlaba The Commons Project bersama World Economic Forum, baru-baru ini membuat aplikasi bernama CommonPass.

Aplikasi ini digadang-gadang dapat membuat perjalanan lebih aman dan meminimalkan penipuan semacam ini.

Aplikasi ini dirancang untuk menetapkan standar internasional umum untuk data kesehatan, dari hasil laboratorium hingga catatan vaksinasi, hasil tes, dan informasi kesehatan penumpang kepada maskapai penerbangan, petugasperbatasan, dan pemerintah melalui kode QR yang dipersonalisasi.

"Apa yang dilakukan CommonPass adalah menyiapkan kerangka kerja bagi orang-orang untuk melakukan tes Covid-19 dan hasil vaksinasi di tempat yang aman agar mereka dapat melewati perbatasan tanpa membagikan informasi kesehatan pribadi mereka," ujar kepala pemasaran
dan komunikasi CommonPass, Thomas Crampton kepada Insider.

Aplikasi CommonPass (mobihealthnews.com)

Aplikasi ini mengizinkan data hanya dari laboratorium yang dikenali dan menunjukkan kepada pengguna apa persyaratan masuk terbaru di tujuan mereka.

Menghindari dokumen kertas juga meminimalkan risiko penipuan.

"Ini bukan hanya penghapusan kertas. Ini adalah hasil tes yang dapat diidentifikasi sepenuhnya dari laboratorium bersertifikat yang dikenal, informasi pengenal - kode QR - menjadi nama dan nomor ID Anda, mungkin paspor atau SIM Anda," kata Crampton

Banyak yang memuji aplikasi tersebut karena berpotensi dapat membantu menghindari penutupan perbatasan, menghindari karantina, dan mengurangi pembatasan perjalanan.

"Industri perjalanan memandang apa yang kami lakukan sebagai penyelamat bagi mereka,"kata Crampton.

Namun dia mengatakan bahwa tujuan akhir CommonPass adalah membuat perjalanan lebih aman dan memperhatikan kepentingan orang.

Halaman
123