Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

13 Jemaah Indonesia Positif Hasil Tes PCR, Arab Saudi Hentikan Sementara Visa Umrah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon jemaah umrah

Pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mensyaratkan calon jemaah memiliki hasil negatif dalam pemeriksaan PCR, yang dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.

Harapan dari Pemerintah Arab Saudi adalah jemaah yang datang benar-benar sehat, dan tidak membawa virus corona 2 penyebab Covid-19. Buka sekadar tulisan negatif di dokumen hasil pemeriksaan.

“Protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan secara disiplin dan ketat untuk memastikan jemaah tetap sehat dan tidak terpapar Covid-19. Jika ada satu jemaah saja yang kedapatan positif Covid, apalagi saat sudah berada di Saudi, maka akan berdampak kepada jemaah lainnya yang berangkat dalam satu rombongan,” kata Oman.

Kuncinya edukasi

Oman Fathurahman adalah ketua tim koordinasi dan pengawasan ibadah umrah di masa pandemi, yang dikirim oleh Menteri Agama, Fachrul Razi.

Tim ini terbang ke Arab Saudi pada 9 November 2020, untuk mengidentifikasi sekaligus mengantisipasi permasalahan yang terjadi selama jemaah berada di Arab Saudi.

“PPIU yang akan memberangkatkan jemaah umrah pada masa pandemi covid-19, harus mempersiapkan jemaahnya. Kuncinya edukasi. Jadi PPIU harus memberikan edukasi secara intensif dan terperinci, terkait prosedur pelaksanaan ibadah umrah saat pandemi,” kata Oman di Jeddah, Senin (16/11).

Menurut Oman, edukasi dan sosialisasi harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum berangkat, agar jemaah benar-benar memahami dan memaklumi situasi dan kondisi di Arab Saudi.
Ketaatan, kepatuhan, dan kedisiplinan jemaah dan penyelenggara, untuk mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan juga sangat diperlukan, agar jemaah tetap sehat dan aman dalam menjalankan perjalanan ibadah umrah.

Menurut data dari Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah, sebanyak 359 jemaah umrah asal Indonesia terbang ke Arab Saudi dalam tiga fase keberangkatan, yakni tanggal 1, 3, dan 8 November 2020 .

Petugas voluntir (rompi hijau) di Masjidil Haram mengarahkan jemaah. Jawatan Tinggi Pemelihara Dua Masjid Suci merekrut banyak tenaga voluntir menjelang pembukaan kembali ibadah umrah bagi jemaah internasional. (Twitter/ReasahAlharmain)

Ketat

Oman menjelaskan bahwa ada sejumlah temuan yang didapat dalam proses pengawasan penyelenggaraan ibadah umrah pada masa pandemi.

Ada prosedur pemeriksaan PCR saat jemaah menjalani karantina di hotel. Pemeriksaan ini dilakukan saat jemaah tibda di hotel karantina.

Alasannya untuk memastikan jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah, atau salat lima waktu di Masjidil Haram, bebas Covid-19.

“Ketentuan ini tidak tertuang dalam aturan yang disampaikan Pemerintah Arab Saudi. Ini agar dipahami bersama oleh seluruh jemaah,” ujar Oman.

Dalam pemeriksaan itulah ditemukan 13 jemaah Indonesia dengan hasil pemeriksaan PCR positif.

Halaman
123