Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Denyut Nadinya Berhenti Selama 45 Menit, Pendaki yang Tersesat di Gunung Ini Hidup Kembali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendaki yang mendaki gunung es saat badai

"Sungguh keajaiban melihat seseorang yang telah kami selamatkan bisa bangun," lanjutnya.

Holen menambahkan, "Ia mengingatkan saya pada mengapa kami melakukan ini. Inilah mengapa kami melakukan jam kerja yang panjang dan mengapa kami jauh dari keluarga dan mengapa kami di sini."

Meskipun ginjalnya masih belum berfungsi dengan baik, dan dia menderita radang dingin parah, Knapinski diharapkan akan baik-baik saja.

Tonton juga:

"Dia kembali dari kematian. Mungkin tidak sepenuhnya benar secara medis, tetapi jantungnya tidak berdetak lebih dari 45 menit, ”kata Dr. Saman Arbabi, direktur medis dari unit perawatan intensif bedah.

Knapinski mengatakan dia menghabiskan banyak waktu menjadi sukarelawan di Bank Makanan Salvation Army dan membangun rumah untuk anak-anak asuh.

"Dan begitu saya mampu secara fisik, itu akan menjadi panggilan hidup saya," katanya kepada surat kabar itu.

"Hanya membantu orang. Saya masih kaget dan takjub," lanjutnya.

Dia menambahkan, "(Staf Harborview) tidak menyerah pada saya. Mereka melakukan satu tugas untuk membuat saya tetap hidup. Aku punya jutaan orang untuk berterima kasih."

Baca juga: Pramugari Peringatkan Jangan Pernah Gunakan Kantong Kursi di Pesawat, Ini Alasannya

Baca juga: Bermitra dengan FlySafair, Emirates Memperluas Jaringan Penerbangan di Afrika Selatan

Baca juga: Bandara Ini Luncurkan Sistem Smart Travel, Bisa Mempersingkat Antrean dan Waktu Tunggu

Baca juga: Nasi Pindang hingga Mi Kopyok, Ini 5 Kuliner Enak di Semarang untuk Sarapan Pagi

Baca juga: 15 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan saat Makan di Restoran Ketika Pandemi Covid-19

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)