Dia mengenakan tank top dan legging pada saat itu.
Menurut laporan Insider, Cassandra sempat mencoba bertahan hidup di hutan belantara selama dua malam dalam suhu beku, seperti dalam prakiraan cuaca akhir pekan yang dibagikan dari kantor sheriff.
Padahal sebelum pendakiannya, suhu di sana mencapai -20 derajat Fahrenheit atau -28,8 Celsius.
Cassandra sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
TONTON JUGA:
Tapi sayangnya nasib berkata lain, Cassandra meninggal dunia karena banyaknya luka pada tubuhnya.
"Saya harus memeluknya dan mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya dan mengucapkan selamat tinggal," kata putranya yang berusia 10 tahun, Jonathan.
"Dia sangat berarti bagiku," sambungnya.
Pusat Medis Universitas Loma Linda, tempat Cassandra bekerja, mengatakan bahwa warisannya akan selalu dikenang.
"Cassie adalah seorang wanita, ibu, teman, dan perawat yang luar biasa," kata pusat medis itu dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan, "Dia sangat tertarik dengan perawatan dan dia adalah pembela yang luar biasa bagi pasiennya. Dia adalah seorang ibu tunggal yang sangat mencintai anak-anaknya."
Baca juga: 5 Tempat Wisata di China yang Menantang Maut, Termasuk Pendakian Horor di Gunung Huashan
Baca juga: Waktu Pendakian Ditambah, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam
Baca juga: Ingin Dapat Uang Rp 142 Juta dan Sepeda Gunung? Pindah ke Negara Bagian Amerika Serikat Ini
Baca juga: Karang Raya Ecopark, Tempat Wisata di Gunungkidul yang Lagi Dikembangkan
Baca juga: Jejak Orang Pendek Berkaki Terbalik di Kaki Gunung Kerinci, Ternyata Masuk Catatan Marco Polo
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca tanpa iklan