Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Hati-hati saat Naik Pesawat, Pilot Ungkap Risiko Turbulensi Makin Kuat karena Alasan Ini

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit, Rabu (19/8/2020).

"Jika kamu membayangkan melihat atau menemui turbulensi saat terbang, maka itu akan terjadi," katanya.

"Perasaan (takut) itu sebagian disebabkan oleh pemikiran sendiri ketika orang selesai melihat media yang membicarakan soal penerbangan, kemudahan untuk membagikan dan menyebarkan video yang menakutkan secara online, dan fakta bahwa ada jumlah kasus yang sama sebelumnya," terusnya.

"Tapi memang benar jika langit semakin bergelombang".

Pilot itu melanjutkan, "Bukti menunjukkan bahwa turbulensi menjadi lebih kuat dan lebih lazim sebagai akibat dari perubahan iklim".

"Turbulensi adalah gejala cuaca di tempat mereka muncul, dan masuk akal apabila ketika pemanasan global mengganggu kestabilan pola cuaca dan meningkatkan badai," tulis Smith.

Pilot tersebut mengatakan jika turbulensi kemungkinan akan terus muncul dan sedikit mengganggu penerbangan kali ini.

Untungnya, ada cara untuk meminimalkan efek turbulensi bagi kamu yang takut naik pesawat.

Ada tempat duduk tertentu yang bisa kamu pilih untuk mengantisipasi datangnya turbulensi.

TONTON JUGA:

"Meskipun tidak membuat banyak keadaan berubah, tapi tempat paling pas untuk duduk menghindari efek turbulensi adalah di atas sayap pesawat, lokasi itu dekat dengan pusat gaya angkat dan gravitasi pesawat".

"Tempat paling berdampak biasanya di bagian belakang. Di baris paling belakang, paling dekat dengan ekor pesawat. Di sana ketukan dan goyangan turbulensi lebih terasa," tulis Smith.

Namun secara umum turbulensi tidak harus ditakuti.

"Sepanjang sejarah penerbangan komersial modern, jumlah kecelakaan yang secara langsung disebabkan oleh turbulensi dapat dihitung dengan satu sisi," tulis Smith lagi.

Dia melanjutkan, "Ketinggian, tepian, dan pitch hanya akan berubah sedikit selama turbulensi. Sementara di kokpit kami hanya melihat kedutan pada altimer, dan yang melekat dalam desain pesawat adalah stabilitas positif".

"Jika pesawat didorong dari posisinya di luar angkasa, sifatnya adalah berbalik arah (kembali dengan sendirinya)".

Halaman
123