Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Desa di Italia Akan Beri Rp 738 Juta untuk Siapapun yang Bersedia Pindah ke Sana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santo Stefano

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah desa di Italia sedang mencari transfusi penduduk muda untuk merevitalisasi populasi yang menua, dan mereka bersedia membayar mahal untuk itu.

Adalah Desa Santo Stefano di Sessanio, Abruzzo, Italia yang mencari penduduk baru.

Desa yang berada di puncak bukit itu menawarkan uang dengan total 44.000 Euro atau sekitar Rp 738 juta.

Penduduk yang pindah ke desa tersebut akan menerima 8.000 Euro (Rp 134 juta).

Ditambah satu kali hibah sebesar 20.000 Euro (Rp 335 juta) untuk bisnis yang pindah ke daerah tersebut.

Baca juga: Kota di Italia Lelang Rumah Mulai Rp 17 Ribuan untuk Datangkan Penduduk

Santo Stefano (cnn.com)

Desa Santo Stefano berharap hal itu akan meningkatkan ekonomi lokal mereka dan menurunkan usia rata-rata.

"Kami tidak menjual apa pun kepada siapa pun - ini bukan langkah bisnis. Kami hanya ingin memungkinkan desa untuk terus hidup," ujar wali kota Fabio Santavicca kepada CNN Travel.

"Desa-desa ini hidup selama masih ada orang di dalamnya," lanjutnya.

Melansir dari NZ Herald, desa itu dapat ditempuh dua jam perjalanan dari Roma.

Dusun itu adalah rumah bagi 155 penduduk tetap, hanya 13 di antaranya berusia di bawah 20 tahun menurut Daily Mail.

"Untuk menghidupkan kembali Santo Stefano, dan memberinya kehidupan baru, lebih banyak kekuatan ekonomi dan sosial, kita membutuhkan orang-orang yang lebih muda," ujar Fabio.

Saat ini, desa yang terletak di kawasan taman Pegunungan Apennine ini sebagian besar ditopang oleh perdagangan pedesaan dan pariwisata.

Desa itu juga tempat Sextantio Albergo Diffusso, sebuah resor bintang lima yang memilik 29 kamar di seluruh bangunan kota yang bersejarah.

Resor di Santo Stefano (Booking.com)

Dilaporkan CNN Travel, resor itu tersebar di jalan-jalan berbatu di Desa Santo Stefano yang sukses menarik perhatian wisatawan.

Namun akibat pandemi Covid-19, jumlah pengunjung berkurang drastis.

Halaman
12