Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fiersa Besari Masuk dalam Daftar Blacklist TN Gunung Rinjani, Ini Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Rinjani, Lombok, NTB

TRIBUNTRAVEL.COM - Penulis dan pemusik Indonesia, Fiersa Besari masuk dalam blacklist Taman Nasional (TN) Gunung Rinjani.

Hal itu lantaran Fiersa Besari melanggar aturan yang telah ditetapkan untuk pendakian selama new normal.

“Dia lakukan pendakian yang gak penuhi aturan yang berlaku. Dia double booking, artinya pendakian bukan hanya 2 hari 1 malam tapi 4 hari 3 malam,” kata Kepala Balai TN Gunung Rinjani Dedy Asriady kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Dia menjelaskan, seluruh pendakian di Indonesia kuotanya dibatasi hanya 30 persen oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Wajib Booking Online, Simak Caranya

Baik itu pendakian di Gunung Rinjani, Gunung Semeru, atau Gunung Gede Pangrango, Dedy menuturkan bahwa pendakian dibatasi hanya boleh dua hari satu malam saja.

Bagi yang melanggar ketentuan mendaki selama new normal, termasuk melebihi waktu pendakian, tidak check out, dan membuang sampah sembarangan, maka akan dikenakan sanksi.

“Kena blacklist dua tahun, langsung berlaku saat dia melanggar aturan. Sudah waktunya semua destinasi pendakian mulai berbenah,” ujar Dedy.

Double booking oleh Fiersa Besari Sebelumnya, Fiersa diketahui melanggar aturan pendakian dengan melakukan pemesanan dua kali yakni pada 11-12 dan 13-14 Oktober 2020.

Melalui unggahannya di Instagram pada Selasa (3/11/2020), Fiersa menjelaskan bahwa pihaknya melakukan hal tersebut lantaran anggota timnya memiliki pekerjaan mendadak.

“Saya takutnya dia engga bisa pulang sesuai tanggal yang sudah kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani, akhirnya saya melakukan double booking,” ungkap Fiersa dalam video tersebut.

Dia melanjutkan, pihaknya pun akhirnya berangkat menuju TN Gunung Rinjani pada 10 Oktober.

Namun selama pendakian, pihaknya terjebak angin kencang.

Hal ini membuatnya hanya memiliki tiga pilihan yakni memaksakan untuk tetap mendaki, turun, atau tinggal di area perkemahan.

“Kalau memaksakan lanjut, saya tidak siap dengan risikonya karena anginnya sangat kencang dan saya takut terjadi apa-apa dengan tim,” kata Fiersa.

Gunung Rinjani (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

Sementara jika turun, hal tersebut menurutnya merupakan hal yang berat karena pihaknya tidak hanya memiliki tujuan untuk mendaki, tetapi juga membuat video dokumenter Atap Negeri.

Halaman
12