TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang wanita meninggal akibat virus korona di dalam penerbangan Spirit Airflines pada Juli lalu.
Namun, tidak ada penumpang lain yang diberi tahu tentang penyebab kematiannya.
Dilansir oleh TribunTravel dari The Sun, wanita berusia 38 tahun itu yang menderita asma, dalam perjalanan pulang dari Las Vegas ke Dallas pada 24 Juli 2020.
Kemudian, dia mulai kesulitan bernapas.
Penerbangannya dengan nomor 208 tersebut berangkat dari Bandara Internasional McCarran pada pukul 7.22 malam.
Baca juga: Terjebak Selama Berjam-jam, 13 Penumpang Roller Coaster Berhasil Dievakuasi
Kesulitan bernapasnya dimulai segera setelah lepas landas, dan baik inhaler maupun oksigen tambahannya tidak mampu meredakan gejalanya.
Seorang awak kabin juga melakukan CPR sekian lama hingga ia sendiri kehilangan kesadaran.
Pesawat pun dialihkan ke Albuquerque, New Mexico, di mana paramedis sedang menunggu untuk merawat wanita itu.
Upaya untuk menyelamatkan wanita tersebut berlanjut selama beberapa menit, tetapi penumpang wanita itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Penyelidik menemukan bahwa wanita itu menderita virus korona pada saat kematiannya, tetapi tidak ada penumpang yang diberi tahu.
Departemen kesehatan New Mexico dilaporkan diberi tahu tentang hasil positif wanita itu oleh laboratorium pengujian, bukan oleh penyelidik medis.
Dengan demikian, mereka tidak mengetahui bahwa penumpang wanita tersebut berada dalam penerbangan pada saat kematiannya.
Itu berarti bahwa departemen tidak meluncurkan prosedur pelacakan normal dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Spirit Airlines mengatakan pihaknya memberi tahu CDC tentang diagnosis positif wanita itu dan menerima pengakuan tetapi tidak pernah diminta untuk menyampaikan manifes penumpang atau informasi pelacakan kontak lainnya.
Saat ini tidak jelas bagaimana Spirit belajar tentang tes positif, dan CDC mengatakan tidak memiliki catatan diberitahu oleh Spirit.