Selain karena dibuat dari bagian lemak susu sapi, bumbu kacang Sate Jando berbeda dengan sebagian besar bumbu kacang yang biasa dipakai sate.
Sri membuatnya dengan tekstur sangat kental, hingga tak sedikit pembeli yang meminta tambah bumbu kacang.
Sebelum dibakar, daging sate dilumuri bumbu kuning yang dibuat dari jahe, kunir, sirih, dan rempah lainnya.
"Bumbu kacang ini asli kacang sama cabai tanjung, tanpa aron atau ubi," kata dia.
Ada tiga macam sate yang bisa dipilih di sini, yaitu sate ayam, sapi, dan jando sapi.
Nama Jando berasal dari konsumen yang sering menyebut sate tersebut sebagai jando.
Seporsi sate berisi 10 tusuk termasuk lontong yang disajikan dengan daun pisang.
Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena satu porsi Sate Jando lengkap dengan potongan lontong, bisa dibeli dengan harga Rp 25.000.
Awal mula Sate Jando
Menurut Sri, Sate Jando memang sudah lama eksis di Bandung.
Sate ini pertama kali dijajakan oleh Katemi, ibu dari Sri Rejeki, 25 tahun yang lalu dengan berkeliling di sekitar Bandung.
Dari konsep digendong, kini sate tersebut dijual di pinggir jalan.
Tertarik menikmati Sate Jando?
Kamu cukup datang ke Jalan Cimandiri, Bandung tepatnya di Belakang Gedung Sate.
Sate ini dijajakan mulai pukul 08.00-21.00 WIB.
Baca juga: Rekomendasi 5 Bakmi Jawa Enak dan Terkenal di Semarang, Nikmat Disantap saat Musim Hujan
Baca juga: Burung Enggang Dianggap Penting oleh Suku Dayak, Ini Alasannya
Baca juga: Pop Mie Hadirkan Varian Baru Mi Rasa Soto Dimakan Pakai Nasi, Praktis Tinggal Seduh
Baca juga: Pria Ini Marah Usai Kedainya Viral dan Ramai Pembeli, Laporkan Blogger yang Ulas Makanannya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Pembeli Rela Antre Berjam-jam, Ini Sate Jando yang Trending di Bandung"