Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jogja Kembali Diserbu Wisatawan, Pengelola dan Pengunjung Harus Patuhi Protokol Kesehatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebun Bunga Amarilis di Jalan Wonosari, Patuk ,Gunungkidul

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisatawan memadati Yogyakarta untuk melakukan liburan.

Libur panjang pada akhir pekan bulan Oktober lalu dimanfaatkan wisatawan untuk mengunjungi Jogja.

Meski banyak wisatawan mengunjungi Jogja, Pemerintah Jogja tidak melarang wisatawan mengunjungi Jogja.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, terkait membeludaknya kunjungan wisatawan ini, sejak awal Gubernur DIY mengambil kebijakan untuk tidak menolak atau melarang datangnya wisatawan di DIY, terutama di destinasi wisata.

Namun demikian, ia juga memastikan bahwa baik pengunjung maupun penyelenggara tempat tujuan wisata harus mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: 5 Bakmi Jawa di Jogja untuk Dicicipi Nanti Malam, Warung Bakmi Pak Geno Ada Sejak 1952

"Saya kira (long weekend) bisa berdampak ekonomi yang cukup baik. Tapi kita tidak boleh kemaruk dan menjaga protokol kesehatan dengan baik," jelas Baskara.

Sekda DIY pun menegaskan bahwa aparat kepolisian, Satpol PP dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah bergerak melakukan pengamanan di destinasi wisata.

Jika terbukti ada pelanggaran, aparat akan tegas melakukan penindakan, baik itu ke pengelola ataupun wisatawan yang datang.

"Kalau melanggar bisa dibubarkan dan menutupnya," tegas Baskara.

Ketegasan pemerintah daerah dalam menerapkan protokol kesehatan juga diungkapkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Ia mengungkapkan bahwa masih banyak ditemukan pelanggaran protokol kesehatan, terutama wisatawan yang tidak mengenakan masker.

Tindakan tegas pun dilakukan, seperti di Malioboro, wisatawan yang tidak mengenakan masker dilarang masuk kawasan itu.

Meski aturan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, namun jumlah wisatawan di Malioboro terlihat melonjak cukup tinggi dibandingkan hari biasa.

Melihat kondisi ini, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono menjelaskan bahwa ekonomi DIY mulai bergerak seiring dengan melonjaknya kedatangan wisatawan saat libur panjang akhir pekan ini.

Namun demikian, hal itu masih dirasa kurang untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang terdampak Covid-19.

Halaman
12