Social distancing tampaknya tengah disertakan dalam DNA hotel, "kamu bisa merasa terioslasi ketika ingin sendiri, namun juga bisa terhubung ketika kamu ingin bersama orang-orang", tambahnya.
The Tiing Hotel terletak di sebelah desa nelayan yang aktif dan terasa seperti 'Bali tradisional', kata Brunsdon kepada Insider.
Dalam satu perjalanan, dia ingat menyaksikan penduduk setempat pergi ke laut dengan perahu nelayan kayu tradisional dan kembali dengan tuna seberat 50 kilogram.
Untuk merayakan semangat Tejakuma dan Bali, Brunsdon dan studio lokal Manguning merancang hotel menggunakan beton dan bambu lokal.
"Berkendara di sekitar pulau, ada semua lempengan beton dan tiang, dan banyak di antaranya yang ditopang dengan bambu," kata Brunsdon.
Riff bertekstur di dinding hotel, yang dibuat dengan menempatkan batang bambu di beton basah menjadi salah satu tampilan khas hotel.
Dalam bahasa Indonesia, Tiing berarti bambu, maka tak heran hotel ini menamakannya demikian.
Bali saat ini ditutup untuk turis internasional hingga awal 2021, tetapi ketika pariwisata kembali, Brunsdon berpikir bahwa lokasi The Tiing Hotel yang terpencil akan menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Baca juga: Amankah Staycation di Hotel Saat Pandemi? Ini Kata Ahli
Baca juga: 5 Hotel Bergaya Unik dari Berbagai Negara, Ada yang Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO
Baca juga: Hampir 100 Tahun Beroperasi, Hotel Ikonik di New York Ini Terpaksa Tutup Akibat Covid-19
Baca juga: Wanita Ini Terkejut Temukan Kamar Hotel yang Diinapi Penuh Jerami dan Noda Darah
Baca juga: 3 Hotel Unik di Tokyo yang Harus Kamu Coba Inapi Minimal Seumur Hidup Sekali
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca tanpa iklan