Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Makna Mendalam di Balik Tradisi Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Tana Toraja

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para kerabat dan keluarga melakukan pembersihan dan mengganti pakaian patung leluhurnya pada ritual adat Ma'nene Tau-tau di Kuburan Goa Londa, Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Sebagian dari mereka mulai berkomunikasi dengan jasad, seolah sudah lama tak bertemu.

Setelah diajak berkomunikasi oleh keluarga, jasad leluhur tersebut lantas dibersihkan dan pakaiannya diganti dengan pakaian baru.

Prosesi penggantian pakaian jasad biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.

Jasad tersebut terlihat jauh lebih segar setelah dibersihkan dan diganti pakaiannya, bahkan nampak seperti manusia hidup.

Seusai prosesi, warga kemudian berkumpul untuk makan bersama.

Tradisi Ma'nene di Tana Toraja ini sendiri dilakukan bukan tanpa asal muasal.

Ada cerita dari masa lalu yang melatarbelakanginya.

Terlepas dari cerita ini adalah fakta atau bukan, yang jelas orang Toraja percaya bahwa memanusiakan orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang mulia.

Pada suatu hari ada seorang pemburu bernama Pong Rumasek yang menemukan sesosok mayat tergeletak di tengah jalan dengan kondisi memprihatinkan.

Hal ini membuat hati Pong Rumasek tergerak.

Ritual Ma'nene yang dilakukan Suku Toraja yaitu menggantikan pakaian jasad yang telah disemayamkan dalam peti mati. (indoindians.com)

Akhirnya, dilepaskanlah bajunya untuk dikenakan kepada jasad yang tinggal menyisakan tulang-belulang itu.

Lalu dipindahkannya ke tempat yang layak.

Ketika pulang ke rumahnya, Pong Rumasek terkejut karena mendapati lahan pertaniannya sudah siap panen, padahal seharusnya belum waktunya.

Tak hanya itu, keberuntungan demi keberuntungan senantiasa menyertai hidup Pong Rumasek.

Nah, berangkat dari cerita rakyat itulah tradisi Ma'nene kemudian dilestarikan.

Halaman
123