Sedangkan bagi yang ingin memanfaatkan fasilitas kolam renang di hotel, Dicky juga mengingatkan untuk memerhatikan kapasitas kolam renang dan area sekitarnya.
Pasalnya, meski virus corona tidak menyebar melalui air, kondisi kolam renang yang ramai memungkinkan penyebaran virus corona melalui droplet.
Apalagi, saat berenang, orang tak akan memakai masker.
“Hotel seharusnya juga membuat kebijakan soal ini. Misalnya dibuat ketentuan, jam sekian untuk penghuni kamar di lantai sekian. Sehingga kapasitasnya bisa sangat dibatasi,” katanya.
Tonton juga:
Lalu, apakah kamar hotel aman dari kontaminasi virus corona?
Menurut Dicky, harus ada jeda waktu yang memadai untuk membersihkan kamar, mengganti seprei dan handuk dengan yang baru, serta mendisinfeksi kamar, sebelum tamu hotel berikutnya masuk ke dalam kamar.
Selain itu, penting untuk membuka semua jendela di kamar saat proses pembersihan, sehingga ada pergantian udara untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona.
“Memang ada banyak hal yang harus diperhatikan secara mendetil oleh pihak hotel. Ini juga seharusnya dimonitor secara berkala oleh pemerintah daerah dan diberi sanksi bagi pihak yang abai,” lanjutnya.
“Tetapi jika safety plan Covid-19 dijalankan, semua kebutuhan bisa diadopsi dengan tetap meminimalisir penyebaran virus corona,” pungkas Dicky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Libur Panjang, Amankah Staycation di Hotel Saat Pandemi? Ini Kata Ahli".
Baca juga: 5 Hotel Bergaya Unik dari Berbagai Negara, Ada yang Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO
Baca juga: Wanita Ini Terkejut Temukan Kamar Hotel yang Diinapi Penuh Jerami dan Noda Darah
Baca juga: Hampir 100 Tahun Beroperasi, Hotel Ikonik di New York Ini Terpaksa Tutup Akibat Covid-19
Baca juga: Mengintip Hotel di Korea Utara yang Tertutup dari Dunia Luar, Fasilitas Aneh hingga Staf yang Pemalu
Baca juga: Nikmati Nuansa Pulau Dewata di Kampung Bali Wonogiri, Disebut-sebut Mirip Ubud
Baca tanpa iklan