Itulah pengalaman yang dialami pasangan John dan Susan Barrett setiba di Selandia Baru pada 21 Januari untuk liburan.
Mereka harus menunggu giliran ketika ingin mendapatkan taksi yang di parkir di luar stasiun kereta api Wellington, dikutip dari situs berita Selandia Baru Stuff pada 28 Januari 2019 via AsiaOne.
Perjalanan John dan Susan hanya memakan waktu lima menit menuju apartemen Johnston Street.
Tetapi pasangan itu dikenai biaya yang cukup besar yaitu NZ $ 930 atu sekitar Rp 8,9 juta dengan kurs dolar New Zealand saat ini Rp 8.969.
Awalnya, John tidak menyadari kartu MasterCard Travelex-nya terkena biaya sebesar itu, karena pada meteran taksi tercatat 10 dolar (Rp 96 ribu ) saat mereka tiba.
Apakah ini adalah trik atau tipuan dari pengemudi taksi?
Padahal, John juga memberi tip kepada pengemudi taksi untuk mendapatkan pelayanan yang baik.
"Jujur aku tidak tahu harus berbuat apa lagi," kata John dikutip dari AsiaOne.com, Senin (4/2/2019).
Dia juga mendekati Federasi Taksi untuk meminta nasihat, tetapi diberitahu bahwa sulit bagi pelanggan untuk mendapatkan kompensasi atas kelebihan biaya taksi.
"Di bawah undang-undang baru, agen transportasi tidak memiliki tanggung jawab untuk itu," kata direktur eksekutif Federasi Taksi New Zealand, John Hart dalam laporan itu.
"Itu harus dirujuk ke Pengadilan Sengketa."
Hart juga mengatakan federasi taksi menerima setidaknya satu keluhan dalam seminggu terkait pembebanan biaya taksi yang berlebihan.
Baca juga: Turis Indonesia Bisa Lakukan Perjalanan ke Singapura, Simak Syaratnya
Baca juga: Viral di Medsos, Penampakan Lumba-lumba Merah Muda yang Langka di Perairan Singapura
Baca juga: Masuk Ilegal ke Singapura dengan Berenang, 4 Pria Indonesia Ditangkap
Baca juga: Singapura Luncurkan Kapal Pesiar Mewah dengan Rute Berlayar Tanpa Tujuan
Baca juga: Akan Dibuka Bertahap, Kapan Singapura Akan Terima Turis Indonesia untuk Liburan?
(TribunTravel.com/Gigih)
Baca tanpa iklan