Bahkan, tak jarang penyakit ketinggian bisa menyebabkan kematian.
Tantangan itu menyebabkan pendaki gunung, terutama gunung setinggi Gunung Everest, harus memiliki kesiapan fisik yang baik saat mendaki.
Para pendaki juga biasanya selalu membawa cadangan oksigen, kalau-kalau penyakit ketinggian menyerang.
Tapi orang Sherpa sudah terbiasa menghadapi berbagai tantangan di pegunungan.
Bahkan, orang Sherpa disebut “kebal” terhadap penyakit ketinggian.
Rahasia Orang Sherpa "Kebal" Terhadap Penyakit Ketinggian
Rupanya, orang-orang Sherpa memiliki kemampuan lebih untuk bertahan pada ketinggian dan cuaca yang sangat dingin.
Banyak penelitian yang mempelajari kemampuan bertahan hidup suku Sherpa ini.
British Medical Journal juga mengatakan kalau penyebab kematian terbanyak orang-orang Sherpa bukan berasal dari penyakit ketinggian.
Melainkan lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan-kecelakaan seperti tertimpa salju atau es yang longsor.
Menurut jurnal penelitian dari F1000 Research, orang Sherpa memiliki sel-sel dalam tubuh yang sudah beradaptasi dengan cuaca di pegunungan Himalaya.
Orang Sherpa dikatakan memiliki sistem peredaran darah yang lebih baik dari orang-orang pada umumnya.
Hal ini membuat organ-organ dalam tubuhnya menerima oksigen dalam jumlah yang cukup.
Itulah rahasianya orang Sherpa bisa bertahan hidup di tempat yang sangat dingin seperti di Pegunungan Himalaya.
Baca juga: Keunikan Suku Buton di Indonesia, Punya Mata Berwarna Biru Cerah yang Memesona
Baca juga: 5 Suku dengan Ritual Teraneh di Dunia, Tato Ekstrem hingga Potong Jari
Baca juga: Bayi yang Baru Lahir di Suku Ini Harus Diludahi, Konon Agar Berumur Panjang
Baca juga: Unik, Para Pria di Suku Ini Berkompetisi untuk Jadi yang Paling Gemuk
Baca juga: Pria Ini Tinggal di Suku Terpencil hingga Usia 14 Tahun, Seperti Inilah Hidupnya
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Rahasia Orang Sherpa yang Bisa Bertahan Hidup di Himalaya yang Dingin