TRIBUNTRAVEL.COM - Sekilas hamparan Gurun Sahara dan Sahel tampak tandus dan kering, tapi tahukah kamu jika kedua gurun ini miliki miliaran pohon yang tumbuh subur?
Tangkapan citra satelit dan penelitian mendalam menggunakan komputer telah mengungkapkan gambaran yang berbeda dari kedua gurun yang tampak kering dan tandus tersebut.
Melansir laman Sciencealert.com, Sabtu (17/10/2020), Para peneliti menyebutkan bahwa faktanya ada sekitar 1,8 miliar pohon yang tersebar di bagian gurun Sahara dan Sahel, Afrika Barat.
Di mana bagian tersebut disebut dengan zona sub-lembab.
Baca juga: Tengah Tidur Pulas di Pesawat, Wanita Ini Bangun Usai Seorang Pria Kencing ke Arahnya
"Kami sangat terkejut bahwa ada cukup banyak pohon yang tumbuh di gurun Sahara," kata penulis utama, Martin Brandts kepada AFP.
"Memang ada daerah yang luas tanpa pohon, tapi masih ada daerah dengan kerapatan pohon yang tinggi, dan bahkan di antara bukit pasir ada beberapa pohon tumbuh," lanjutnya.
Survei tersebut memberikan data kepada para peneliti dan pihak konservasi untuk memerangi deforestasi dan mengukur penyimpanan karbon di darat lebih akurat.
"Untuk pelestarian, restorasi, perubahan iklim dan sebagainya, data seperti ini sangat penting untuk dijadikan dasar," kata Jesse Meyer, Programmer Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
"Dalam satu atau dua puluh tahun, penelitian ini dapat diulangi untuk melihat apakah upaya revitalisasi dan pengurangan deforestasi efektif atau tidak," imbuhnya.
Tak Mudah Menghitung Jumlah Pohon
Menemukan dan menghitung pohon bukanlah tugas yang mudah.
Di daerah dengan banyak pohon, rumpun pertumbuhan yang tebal tampak relatif jelas dalam citra satelit.
Bahkan pada resolusi rendah, sangat mudah dibedakan dan mengidentifikasi lahan kosong.
Namun jika pohon ini tersebar, citra satelit harus dengan resolusi tinggi.
Meski citra dengan resolusi lebih tinggi sekarang tersedia, namun masalah tetap ada.
Tonton juga:
Menghitung pohon yang tersebar, terutama di wilayah yang luas adalah hal yang mustahil.
Brandt dan timnya kemudian menemukan solusi untuk masalah ini, dengan memasangkan citra satelit pada resolusi sangat tinggi dengan pembelajaran mendalam.
Pada dasarnya dengan membuat program komputer untuk membantu pekerjaan tersebut.
Butuh Waktu Lama
Untuk menghitung pohon sebanyak 90.000, Brandt membutuhkan waktu setidaknya satu tahun.
"Tingkat detailnya sangat tinggi dan modelnya perlu mengetahui tampilan semua jenis pohin yang berbeda di lanskap yang berbeda," katanya.
"Saya tidak menerima kesalahan klasifikasi dan pelatihan tambahan lebih lanjut ketika saya melihat pohon yang salah diklasifikasikan," sambungnya.
Baca juga: Bayi Ini Selamat dari Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan Kedua Orang Tuanya
Baca juga: Cerita WNI yang Tak Mau Lepas Kewarganegaraan Indonesia, Sudah Tinggal Puluhan Tahun di Australia
Baca juga: Bayar Rp 26 Juta untuk Kelas Bisnis, Penumpang Pesawat Ini Kesal Hanya Dapatkan Mi Instan dan Cola
Baca juga: Kaca Depan Retak Akibat Badai Es, Pesawat Ini Lakukan Pendaratan Darurat
Baca juga: Segitiga Bermuda dan 24 Temuan Lain di Dunia yang Tak Bisa Dijelaskan Ilmuwan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan