Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jejak Paris Morgue, di Mana Kamar Mayat Dijadikan Objek Wisata di Prancis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengunjungi kamar mayat di Paris untuk melihat mayat.

Meskipun kamar jenazah dibuka tujuh hari seminggu dan sepanjang siang hari, jumlah turis selalu banyak, terutama ketika ada jenazah yang dipajang.

Pada 1876, tubuh seorang wanita yang terpenggal ditarik keluar dari sungai Seine, tampaknya dibunuh oleh kekasihnya.

Penemuan itu menimbulkan sensasi media, dan di hari-hari berikutnya, antara 300.000 hingga 400.000 orang masuk ke kamar mayat untuk melihat jenazahnya.

Di lain waktu, kematian tak disengaja dari seorang gadis berusia 4 tahun menarik lebih dari 150.000 kerumunan.

Untuk menambah drama pada tragedi tersebut, kamar mayat menempatkan mayat anak kecil di atas kursi alih-alih membaringkannya di atas marmer keras yang dingin.

Kadang-kadang mayat itu sendiri, atau keadaan sekitar kematian mereka, begitu menarik, sehingga tidak ada hiasan yang diperlukan untuk menangkap imajinasi orang-orang.

Seperti Ini kasus Inconnue de la Seine — wanita Seine yang tidak dikenal ini misalnya.

Pada tahun 1880-an, tubuh seorang wanita muda ditemukan dari Sungai Seine.

Karena tidak ada bukti kekerasan padanya, diasumsikan bahwa dia telah mengambil nyawanya sendiri.

Wanita itu memiliki senyum 'Mona Lisa' yang indah di wajahnya, dan ahli patologi yang bertugas menjadi begitu terpesona oleh kecantikannya sehingga dia membuat gips di wajahnya.

Tak lama kemudian, gips putih dari wanita tak dikenal mulai muncul di toko-toko di seluruh Paris, dan di tahun-tahun berikutnya, salinan topeng menjadi perlengkapan di semua rumah bergaya Bohemian di seluruh Eropa.

Senyuman misterius dari topeng itu menyihir para seniman, penyair, dan novelis, dan selama beberapa dekade, lusinan puisi ditulis dan cerita diciptakan untuk memberikan identitas pada wanita muda itu.

Topeng kematian ini akhirnya menjadi wajah manekin pelatihan CPR, yang sekarang digunakan untuk melatih mahasiswa kedokteran dan paramedis di seluruh dunia.

Pada pergantian abad ke-20, beberapa orang mulai mempertanyakan moralitas pameran vulgar ini.

Menyusul kampanye publik menentang pertunjukan tidak bermoral seperti itu dan perubahan bertahap dari sikap publik terhadap tampilan mayat, kekhawatiran atas kebersihan dan penyebaran penyakit, kamar mayat Paris menutup pintunya untuk umum pada 1907.

Baca juga: Mengenal Catacombs of Paris,Terowongan Bawah Tanah yang Simpan Tulang Belulang dari Jutaan Mayat

Baca juga: 5 Bangunan Populer Dunia yang Terbuat dari Kerangka Manusia, Sedlec Ossuary hingga Catacomb Paris

Baca juga: Kolam Renang di Paris Diubah Jadi Restoran, Tempat Eksklusif untuk Makan Malam saat Pandemi

Baca juga: Deretan Tempat Syuting Film Emily in Paris yang Bisa Dikunjungi Wisatawan

Baca juga: Hotel di Paris Ini Tawarkan Sensasi Makan Malam di Kolam Renang Bawah Tanah

Ambar Purwaningrum/TribunTravel