TRIBUNTRAVEL.COM - Kepiting Kristal Australia merupakan satu hewan bercangkang yang paling dicari di dunia.
Bagaimana tidak, kepiting yang dihargai lebih dari 300 dolar Australia atau sekitar Rp 3 juta per ekor ini sering dihidangkan di restoran mewah.
Kepiting Kristal Australia hidup 80 kilometer dari lepas pantai Australia Barat pada kedalaman air 800 meter.
Sepanjang tahun, para nelayan dari perusahaan penangkapan hasil laut, West Coast Deep Sea, pergi ke perairan dalam untuk mendapatkannya.
Baca juga: Rawon Nguling dan 6 Kuliner Legendaris di Malang untuk Menu Makan Siang
Direktur West Coast Deep Sea, Glen Bosman, yakin jika kepiting kristal dari daerahnya adalah yang terbaik di dunia.
Kepiting kristal memiliki warna putih pucat, dengan kaki-kaki yang lebih pendek dan beratnya bisa lebih dari dua kilogram, atau empat kali lebih besar dari kepiting biasa.
Glen mengatakan kepiting-kepiting banyak dihidangkan di restoran China kelas atas, juga di restoran-restoran Australia sebelah timur dengan harga yang mahal.
"Lebih dari 95 persen kepiting kami dijual ke pasar China dan dihidangkan sebagai jamuan makan," katanya.
"Kepiting diletakkan di tengah meja, dipatah-patahkan menjadi beberapa bagian, lalu dibagi dengan sejumlah orang sesuai ukurannya," lanjutnya.
Ia menambahkan, "Di restoran Australia, seekor kepiting seberat 2 kilogram dijual dengan harga lebih dari 300 dollar Australia (sekitar Rp 3 juta), tetapi di China kemungkinan besar harganya lebih mahal."
Karena kepiting ditangkap sepanjang tahun, pasokannya terjamin selalu tersedia.
Tak terkena dampak pandemi virus corona
Kepiting kristal dianggap sangat eksklusif dengan harga yang mahal sehingga 'kebal' terhadap dampak virus corona.
Glen mengaku, pasar kepiting kristal 'lumayan' tidak terpengaruh hingga saat ini.
"Produk kami biasanya habis dalam dua-hingga tiga hari dan kami akan menangkapnya seminggu sekali," katanya.