Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Astronot Ini untuk Pertama Kalinya Berhasil Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa Internasional, Rabu (14/10/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Informasi terkait luar angkasa memang begitu menarik perhatian.

Ditambah lagi berbagai informasi yang dinantikan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan soal tiga penjelajah ruang angkasa yang berhasil meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Dilaporkan dalam ABCNews, penerbangan ini berhasil dilakukan untuk pertama kalinya.

Astronot AS dan Rusia ini terbang ke luar angkasa menggunakan menggunakan manuver jalur cepat untuk mencapai pos terdepan yang mengorbit hanya dalam tiga jam.

Kate Rubins NASA, Sergey Ryzhikov, dan Sergey Kud-Sverchkov dari badan antariksa Rusia n Roscosmos lepas landas sesuai jadwal pada Rabu pagi.

Baca juga: Astronot NASA Ini Jelaskan Cara Mereka Buang Air Besar di Luar Angkasa

Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (pixabay.com/WikiImages)

Mereka melakukan perjalanan itu dari tempat peluncuran ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan.

Untuk pertama kalinya, mereka mencoba melakukan pendekatan dua orbit, tiga jam ke pos terdepan di luar angkasa.

Sebelumnya, dibutuhkan waktu dua kali lebih lama bagi mereka untuk mencapai stasiun.

Ketiganya akan bergabung dengan komandan NASA stasiun, Chris Cassidy, kosmonot Roscosmos Anatoly Ivanishin, dan Ivan Vagner, yang telah berada di dalam kompleks tersebut sejak April.

Selama konferensi pers pra-peluncuran pada Selasa kemarin di Baikonur, mereka dijadwalkan kembali ke Bumi seminggu kemudian.

Rubins menekankan bahwa mereka menghabiskan berminggu-minggu untuk karantina di tempat pelatihan Star City di luar Moskow.

TONTON JUGA:

Masa karantina ini untuk menghindari ancaman Covid-19.

“Kami menghabiskan dua minggu di Star City dan kemudian 17 hari di Baikonur dalam karantina yang sangat ketat,” kata Rubins.

“Selama berkomunikasi dengan anggota kru, kami selalu memakai masker. Kami melakukan tes PCR dua kali dan kami membuat tiga kali tes antigen lebih cepat," terusnya.

Rubins mengatakan bahwa dia menantikan eksperimen ilmiah yang direncanakan untuk misi tersebut.

"Kami berencana untuk mencoba beberapa hal yang sangat menarik seperti jaringan bio-printing dan menumbuhkan sel di ruang angkasa," tuturnya.

Baca juga: NASA Rekrut Pemburu Alien untuk Cari Tanda-tanda Kehidupan di Luar Angkasa

Baca juga: 7 Kasus Salah Ketik yang Berujung Bencana, Ada yang Akibatkan Pesawat Luar Angkasa Meledak

Baca juga: NASA Luncurkan Toilet Baru Senilai Rp 343 Miliar ke Stasiun Luar Angkasa

Baca juga: Diklaim Bisa Bawa Turis ke Luar Angkasa, Ini Penampakan Kabin Virgin Galactic

Baca juga: Wisata Luar Angkasa Naik Balon Udara Bakal Hadir Tahun Depan, Harga Tiketnya Rp 1,8 Miliar

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)