Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ungguli Jepang, Paspor Selandia Baru Kini Jadi Paspor Terkuat di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paspor Selandia Baru

TRIBUNTRAVEL.COM - Paspor Selandia Baru menjadi posisi teratas dalam Paspor Index.

Paspor Index adalah peringkat paspor yang membandingkan akses yang diberikan oleh paspor dari 193 negara anggota PBB dan enam wilayah.

Sebagai peringkat global real-time dari paspor dunia, ini diperbarui sesering pengabaian dan perubahan visa baru diterapkan.

Diciptakan dan diberdayakan oleh Arton Capital, mereka menggunakan metode tiga tingkat untuk menentukan peringkat individu dari setiap paspor.

Baca juga: Paspor Selandia Baru Dinobatkan Sebagai Paspor Terkuat di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Berbagai faktor memengaruhi peringkat, termasuk skor mobilitas, persyaratan visa, otorisasi perjalanan elektronik, dan skor keterbukaan dunia.

Pembatasan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan dalam perjalanan bebas visa.

Selandia Baru sekarang berada di puncak indeks paspor dengan akses bebas visa atau visa masuk ke 128 negara.

Jepang berada di urutan kedua dengan skor 128, bersama Jerman, Austria, Luksemburg, Swiss, Irlandia, Korea Selatan , dan Australia.

Swedia, Belgia, Prancis, Finlandia, Italia dan Spanyol berada di urutan ketiga dengan skor 127.

Negara-negara Eropa merupakan mayoritas dari daftar 10 teratas, karena sebagian besar mempertahankan akses ke zona 'pergerakan bebas' Schengen dengan sedikit pembatasan COVID-19.

Indonesia menempati urutan 49 dalam Paspor Index ini.

Untuk melihat daftar lengkapnya, silakan kunjungi situs web Indeks Paspor , dan kamu juga dapat melihat dunia paspor yang menarik, jelajahi desainnya, dan sortir mereka berdasarkan negara, wilayah dan bahkan warna.

Baca juga: Cara Mengurus Paspor Hilang Beserta Denda yang Harus Dibayar

Baca juga: Cara Membuat Paspor di Jakarta Selatan, Simak 3 Lokasi Pelayanannya

Baca juga: Ratu Elizabeth Tidak Memerlukan Paspor untuk Pergi ke Luar Negeri, Ini Alasannya

(TribunTravel/Arif Setyabudi)