Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisam Abdulah memberikan pernyataan pers terkait kasus keracunan yang terjadi ini.
61 kasus keracunan yang terjadi di Malaysia, yaitu 24 kasus terjadi di Kedah, 16 kasus terjadi di Perak dan 21 kasus terjadi di Selangor.
Dari total 61 kasus keracunan, 21 orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 38 orang lainnya melakukan rawat jalan.
Bahkan dari penyeledikan, ditemukan lebih dari tujuh kasus berasal dari satu keluarga, mereka mengalami diare, demam dan muntah karena keracunan.
Mereka dilaporkan memakan laksa pada pukul 9.30 siang waktu setempat pada 4 Oktober 2018.
Laksa tersebut dibeli oleh ayah mereka di sebuah kios di Kupang, Baling pada pukul 5.30 siang.
Satu dari korban dibawa ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun dan meninggal pada pukul 2.31 siang pada 7 Oktober 2018.
Saat ini Dinas Kesehatan Daerah Kedah dan Departemen Kesehatan Daerah Perak sedang melakukan investigasi terkait hal ini.
Saat ini Dinas Kesehatan juga telah mengambil sampel laksa untuk diperiksa di dalam laboratorium.
Dr Noor menghimbau tidak perlu khawatir atas kasus keracunan ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena insiden itu sedang ditangani. Orang-orang disarankan untuk selalu memperhatikan kebersihan makanan dengan memilih gerai yang bersih sebelum memesan makanan," kata Dr Noor.
• Gelar Pesta Ilegal di dalam Bunker, 200 Orang Keracunan Karbon Monoksida
• 5 Tempat Wisata Paling Unik di Dunia, Ada Hotel Bentuk Anjing hingga Taman Berisi Tanaman Beracun
• 5 Tanaman Paling Beracun di Dunia yang Bisa Sebabkan Kematian, Waspada Biji Jarak
• Fakta Unik Morel Mushrooms, Jamur Beracun yang Jadi Hidangan Lezat di Finlandia
• Sekelompok Orang Nekat Berenang di Danau yang Terlihat Indah, Namun Sebenarnya Beracun
(TribunTravel.com/Gigih)