TRIBUNTRAVEL.COM - Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, maskapai Garuda Indonesia masih melayani tujuh penerbangan di Yogyakarta.
Hal ini ditegaskan dengan adanya pertemuaan Direksi Garuda Indonesia dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Rabu (30/9/2020).
Direktur Layanan Pengembangan Bisnis dan IT Garuda Indonesia Ade Susardi mengatakan bahwa pertemuan tersebut membicarakan mengenai aktivitas penerbangan Garuda Indonesia.
Ia menegaskan, bahwa penerbangan Garuda Indonesia tetap beroperasi hampir di seluruh kota di Indonesia serta penerbangan internasional.
• Sempat Ditangguhkan karena Pandemi, Uni Emirat Arab(UEA) Buka Kembali Visa Turis
"Physical distancing di semua penerbangan pesawat. Frekuensi penerbangan kita saat ini dua kali per hari dari Jakarta, tapi total penerbangan di Yogya ada tujuh," ucapnya seusai pertemuan.
Tujuh penerbangan tersebut di antaranya meliputi rute ke Jakarta, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, dan Denpasar.
"Dari Jakarta (ke Yogya) per bulan depan jadi tiga kali sehari. Kita tingkatkan terus penerbangannya dan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional sangat mendukung semua aktivitas di pandemi ini tapi kenbali lagi dengan menjaga protokol kesehatan," bebernya.
Terkait okupansi, Ade mengatakan bahwa saat ini saat ini dengan aturan pemberlakuan pembatasan penumpang, maka masing-masing pesawat maksimum terisi sebanyak 62-65 persen penumpang.
"Tapi rata-rata kita di 40-50 persen per pesawat," imbuhnya.
Selain melayani rute dalam negeri, pada pandemi ini pihaknya juga masih membuka penerbangan internasional tujuan Amsterdam, Tokyo, Osaka, Perth, Melbourne, Sydney, Singapura, Kuala Lumpur, dan Hongkong
"Paling banyak (penerbangan) di domestik. Hampir seluruh kota kita tetep operasi. Sultan juga memberikan pengarahan bahwa perlu dilanjutkan membawa penumpang yang sehat dan itu yang kita akan jalankan," tambahnya.
Disinggung mengenai Yogyakarta International Airport (YIA), Ade mengatakan bahwa ia optimis mampu untuk melakukan peningkatan akses dan rencana.
"Kebiasaan baru airport jarak sekian, lama-lama bisa penumpang pergi ke sana. Sekarang 50 persen dalam Jawa pakai kendaraan. Kalau di luar Jawa kita punya beberapa trayek direct dari Yogya," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut dibahas juga mengenai reaktivasi pariwisata yang sehat dan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Bagaimana kemudian dibuat paket yang holistik mulai penerbangan sampai ground handling, transportasi, hotel, destinasi, paket yang terjamin dari sisi protokol kesehatan," ucapnya.
Baca tanpa iklan