Lettu Pierre Tendean yang waktu itu diketahui sedang beristirahat di ruang tamu kediaman Jenderal Besar AH Nasution menjadi target dari penggerebekan oleh pasukan Tjakrabirawa.
Pasukan Tjakrabirawa yang mengira Lettu Pierre Tendean sebagai Jenderal Besar AH Nasution langsung menculik Pierre, dan membawanya ke area Lubang Buaya bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya.
Mereka akhirnya dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur, yang kini dikenal sebagai Sumur Lubang Buaya.
Kini rumah yang menjadi saksi bisu peristiwa penggerebekan Jenderal Besar AH Nasution telah menjadi prasasti hidup yang diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada hari 3 Desember 2008 sebagai museum.
Tanggal tersebut tepat di hari kelahiran Jenderal Besar AH Nasution sendiri.
Museum AH Nasution ini buka setiap hari kecuali Senin, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
• Museum Sasmitaloka Ahmad Yani, Saksi Bisu Tragedi G30S yang Menewaskan Jenderal Ahmad Yani
• Pakaian Terakhir yang Dikenakan Pahlawan Revolusi Tersimpan di Museum Pengkhianatan PKI
• Deretan Tempat yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, Termasuk Museum AH Nasution
• 5 Tempat yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, Termasuk Monumen Ade Irma Suryani
• Napak Tilas Tragedi G30S di Sumur Lubang Buaya Jakarta
• Monumen Pancasila Sakti: Menelusuri Jejak Kebiadaban G30S, Termasuk Sumur Maut Lubang Buaya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenang Kisah Tragis G-30S/PKI di Museum AH Nasution.