TRIBUNTRAVEL.COM - September dikenang sebagai bulan sejarah kelam bagi Indonesia dengan adanya peristiwa G30S/PKI.
Untuk mengenang peristiwa terbunuhnya para petinggi TNI oleh pemberontak PKI, pemerintah telah mendirikan beberapa monumen dan museum.
Satu di antara museum yang memperingati peristiwa G30S/PKI adalah Museum Sasmitaloka Ahmad Yani.
Museum Sasmitaloka Ahmad Yani sejatinya adalah kediaman Jenderal Ahmad Yani yang terletak di alamat Jalan Lembang Blok D-58, Menteng, Jakarta Pusat.
TONTON JUGA
Setelah tragedi G30S/PKI, pihak keluarga Jenderal Ahmad Yani pun menyerahkan rumah ini beserta isinya kepada negara.
Satu tahun setelah peristiwa G30S/PKI, Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal TNI Soeharto meresmikan kediaman sang jenderal sebagai museum.
Mengutip laman museumjakarta.com, di Indonesia hanya ada dua museum yang diberi nama Sasmita Loka.
Yakni, Museum Sasmita Loka Ahmad Yani dan Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Diambil dari bahasa Sanskerta, kata 'Sasmita' berarti mengenang dan 'Loka' berarti tempat.
Jenderal Ahmad Yani merupakan satu di antara tujuh pahlawan revolusi yang menjadi korban peristiwa G30SPKI.
Saat G30SPKI terjadi, Pasukan Tjakrabirawa menculik dan membunuh Jenderal Ahmad Yani pada dinihari di rumahnya, serta membuang jasadnya ke Lubang Buaya.
Dengan begitu, rumah ini menjadi saksi bisu Jenderal Ahmad Yani gugur akibat berondongan peluru Pasukan Tjakrabirawa pada G30S/PKI.
Total ada tujuh peluru yang bersarang di tubuh Jenderal Ahmad Yani.
Sebagai bangunan yang dulunya berfungsi sebagai rumah, Museum Sasmita Loka Ahmad Yani berisi berbagai barang pribadi milik Letjen Ahmad Yani dan keluarganya.
Bentuk bangunan dan desain interiornya pun masih dipertahankan seperti dulu.
Ada beberapa koleksi unik yang bisa traveler temukan di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani.
Seperti kursi tamu, barang-barang cenderamata dari beberapa daerah di Indonesia maupun luar negeri, foto keluarga, tongkat komando, pakaian, cincin, kacamata, lencana, hingga keris.
Baca tanpa iklan