TRIBUNTRAVEL.COM - Anjing pelacak yang sering dikerahkan untuk mencari bahan peledak atau obat-obatan terlarang merupakan hal yang wajar di seluruh dunia.
Tapi tidak dengan 10 anjing di Bandara Helsinki yang justru digunakan untuk melacak keberadaan Covid-19.
Dilansir dari laman Foxnews.com, Kamis (24/9/2020), sekelompok anjing pelacak Covid-19 ini dikerahkan di bandara untuk pertama kalinya pada Selasa, (22/9).
Menurut Operator Bandara, Finavia, ini merupakan bagian dari program percontohan.
• Jepang Buka Museum Peringatan Gempa Bumi dan Bencana Nuklir 2011 di Fukushima
Bandara Helsinki menjadi bandara pertama di Eropa dan di dunia yang menggunakan anjing dalam mencegah penyebaran Covid-19.
"Ini mungkin merupakan langkah tambahan untuk maju melawan Covid-19," kata Direktur Bandara, Ulla Lettijeff dalam pernyataan resmi.
Anjing terlatih diklaim dapat mencium virus Corona dari 100 molekul atau kurang, jauh lebih sedikit dari 19 juta molekul yang digunakan dalam tes PCR, menurut Finavia.
Dan penelitian dari Universitas Helsinki menunjukkan bahwa anjing mungkin memiliki akurasi hampir 100 persen dalam mendeteksi virus.
Program serupa di Bandara Internasional Dubai, di mana gagasan anjing pelacak virus Corona pertama kali diterapkan, melaporkan akurasi anjing di angka 91 persen,
Tidak seperti tes laboratorium, anjing bahkan dapat mendeteksi virus sebelum orang yang terinfeksi menunjukkan gejala.
Menurut CEO Wise Nose, Susanna Paavilanen, anjing-anjing tersebut digunakan untuk mendeteksi pelancong yang datang dari luar negeri.
Wise Nose merupakan perusahaan yang melatih anjing pelacak untuk menjalankan operasi tersebut.
Di mana penumpang yang sedang diidentifikasi di bandara tidak akan bersentuhan langsung dengan anjing-anjing itu.
Sebaliknya, para pelancong akan menyeka kulit mereka sendiri dan menjatuhkan sampel ke dalam cangkir yang disajikan kepada anjing di bilik terpisah.
Saat ini pengujian ini masih bersifat opsional dan anonim.
Baca tanpa iklan